eSport Gaming Semakin Populer, Fenomena Kemitraan & Industri Baru Jadi Dampaknya

eSport Gaming Semakin Populer, Fenomena Kemitraan & Industri Baru Jadi Dampaknya

eSport gaming kini telah menjadi bisnis yang serius di Asia, bahkan menjadi jantung utama di dunia. Dan sekarang, ledakan tersebut menimbulkan kemitraan dan industri baru, karena ternyata banyak perusahaan mulai melompat ke dalam pasar global tersebut yang diperkirakan akan meningkat hingga 75% dengan nilai hingga $ 1,6 miliar atau setara lebih dari 23 triliun dalam tiga tahun ke depan.

Menurut Nikkei Asian Review, hal tersebut bahkan terjadi di Singapura minggu lalu, ketika perusahaan media olahraga terbesar di Asia secara resmi bekerja sama dengan biro iklan terbesar dari Jepang yang siap membawa pertempuran virtual setara dengan Mixed martial arts. Mereka menyebutnya sebagai ONE Championship, dimana promotor seni bela diri campuran yang didukung oleh Temasek Holdings dan Sequoia Capital, akan mengadakan pertandingan esports bersama turnamennya dalam usaha baru dengan Dentsu, dimana ini yang pertama dari jenisnya tahun depan.

Baca juga : Fallout 76 Games Review : Apa Yang Kami Tahu Sejauh ini

Dan untuk membantu semua hal tersebut terwujud, Singapore Telecommunications, yang membentuk liga esports sendiri pada Juli ini, akan menyiapkan pemasaran regional pertandingan, dimana Razer juga siap mengambil bagian penting dalam hal bidang logistik. Menurut sumber industri, ini bisa menjadi metode yang cukup cepat untuk menumbuhkan pemasaran produk mereka, yakni dengan berinvestasi dalam usaha itu.

eSport gaming

” Mixed martial arts dan esports adalah dua kategori besar untuk konten milenium saat ini” kata Chief Executive ONE, Chatri Sityodtong, kepada Nikkei Asian Review pada 7 November, ketika perusahaan mengumumkan $ 50 juta dalam pendanaan awal untuk kesepakatan itu. “Kami ingin memiliki seluruh spektrum.”

Esports tentu merupakan bisnis yang sedang berkembang di Asia. Di negeri Tiongkok saja, jumlah pemain kompetitif sudah meningkat dua kali lipat tahun lalu. Bahkan, raksasa internet seperti Tencent Holdings dan Alibaba Group Holding sedang mendirikan tempat untuk eSport di seluruh negeri. Alibaba berharap untuk bisa mengejar kekuatan Tencent dalam gaming dengan rencana untuk membawa arena sendiri ke daerah pedesaan, termasuk juga anak perusahaannya, Alisports sekarang mengadakan turnamen setiap minggu di Shanghai, Beijing dan Guangzhou.

Disisi lain, dunia eSPort juga sangat menarik bagi pengembang game, karena dengan hadirnya banyak turnamen, ini juga meningkatkan eksposur ke waralaba mereka dan, idealnya, meyakinkan penonton untuk memainkan game itu sendiri. Sedangkan bagian keuntungan terbesar dari kompetisi eSPort adalah promotor, dengan pendapatan terbesar bisa mencapai  40%. Tetapi industri ini akan berubah dengan cepat. Pada tahun 2022 mendatang, penjualan penyiaran dan hak media lainnya akan menjadi sumber penghasilan utama ketika jumlah penonton membengkak, dimana hal ini diungkap oleh analis Goldman Sachs dalam prediksinya.

 Baca Juga :



Comments

VIDEO TERBARU MURDOCKCRUZ :

Indra Setia Hidayat

Saya bisa disebut sebagai tech lover, gamer, a father of 2 son, dan hal terbaik dalam hidup saya bisa jadi saat membangun sebuah Rig. Jauh didalam benak saya, ada sebuah mimpi dan harapan, ketika situs ini memiliki perkembangan yang berarti di Indonesia atau bahkan di dunia. Tapi, jalan masih panjang, dan cerita masih berada di bagian awal. Twitter : @murdockcruz Email : murdockavenger@gmail.com