Pemahaman Fase Daya Di Motherboard: Hal Yang Perlu Diketahui

Saat membeli motherboard, kita mungkin sering menemukan istilah seperti “18+2+2 power phases atau power stage” dalam spesifikasinya. Meskipun ini mungkin terdengar teknis, memahami arti tersebut bisa membantu pengguna membuat keputusan yang lebih tepat, terutama jika ingin melakukan overclocking atau merakit PC berperforma tinggi.

Jadi, dalam artikel ini kami akan menguraikan arti fase daya dan memandu pengguna tentang cara menafsirkannya saat memilih motherboard.

Baca juga: Tips Membeli SSD Yang Ideal Di Tahun 2024: Buyers Guide

Table of Contents

Apa itu Fase Daya pada Motherboard?

Fase daya dan seringkali disebut power phases atau power stage merujuk pada sistem pengiriman daya motherboard, yang dikenal sebagai VRM (Voltage Regulator Module). VRM bertanggung jawab untuk mengubah daya dari Power Supply Unit (PSU) menjadi tegangan yang benar untuk CPU dan komponen lainnya. Setiap fase daya tersebut merupakan rangkaian yang terdiri dari komponen seperti MOSFET, choke, dan kapasitor, yang mengatur dan mendistribusikan tegangan secara lebih efisien.

Faktor utama dalam kinerja VRM adalah jumlah fase daya. Semakin banyak fase yang dimiliki motherboard, semakin stabil dan efisien penyaluran daya, yang khususnya penting untuk CPU dengan beban kerja berat atau saat melakukan overclocking.

Pemahaman 18+2+2 Power Stages

Notasi “18+2+2 ” seperti yang ditawarkan motherboard ASUS ROG STRIX X670E-E GAMING WIFI menggambarkan jumlah fase daya yang didedikasikan untuk berbagai komponen motherboard. Berikut ini arti setiap bagian:

18 Fase untuk Inti CPU: Artinya, 12 fase ini didedikasikan untuk menyalurkan daya secara khusus ke inti CPU. Nah, lebih banyak fase untuk CPU berarti efisiensi dan stabilitas daya yang lebih baik, khususnya di bawah beban berat atau selama overclocking. Inti CPU adalah tempat sebagian besar daya dibutuhkan, jadi semakin banyak fase memastikan kinerja yang lancar dan andal.
2 Fase untuk SoC (System on Chip): Artinya, 2 fase ini memberi daya pada SoC, yang biasanya mencakup komponen terintegrasi seperti pengontrol memori, jalur PCIe, dan terkadang GPU terintegrasi (jika CPU memilikinya). Meskipun komponen-komponen ini tidak memerlukan daya sebanyak inti CPU, penyaluran daya yang stabil ke SoC tetap penting untuk kinerja sistem secara keseluruhan.
2 Fase untuk Komponen Tambahan (Memori atau Chipset): Artinya, 2 fase terakhir biasanya dialokasikan ke komponen lain, seperti DRAM (memori) atau bagian dari chipset. Itu untuk memastikan bahwa komponen-komponen ini menerima daya yang stabil sangat penting untuk stabilitas umum motherboard, terutama selama overclocking memori atau saat menangani tugas-tugas yang membutuhkan banyak memori.

Mengapa Lebih Banyak Fase Daya Penting?

Setelah memahami apa yang dimaksud dengan fase, mari kita bahas mengapa memiliki lebih banyak fase bermanfaat:

1. Stabilitas Daya yang Lebih Baik

Lebih banyak fase berarti beban daya dibagi ke beberapa sirkuit, yang menghasilkan penyaluran tegangan yang lebih stabil. Hal ini sangat penting untuk CPU berkinerja tinggi yang menggunakan banyak daya di bawah beban. Nah, ini bisa ideal untuk CPU kelas atas dan overclocking, di mana fluktuasi daya dapat menyebabkan ketidakstabilan sistem atau crash.

2. Suhu Lebih Rendah

Dengan menyebarkan beban daya ke lebih banyak fase, setiap fase beroperasi dengan lebih sedikit tekanan. Ini menurunkan suhu komponen VRM, membantu mengurangi masalah panas berlebih.

Sistem yang berjalan di bawah beban kerja berat atau dalam pengaturan kinerja tinggi, karena suhu yang lebih rendah berarti keandalan jangka panjang yang lebih baik.

3. Potensi Overclocking yang Lebih Baik

Overclocking mendorong CPU melampaui batas kinerja terukurnya, yang meningkatkan konsumsi dayanya. Dengan lebih banyak fase daya, motherboard dapat menyediakan daya yang stabil bahkan saat CPU berjalan pada kecepatan yang lebih tinggi.

Cara Memeriksa Fase Daya Motherboard

Saat memilih motherboard, periksa spesifikasi produk untuk detail tentang desain VRM dan fase daya atau power stages. Informasi ini biasanya tercantum sebagai bagian dari fitur motherboard di situs web produsen atau pengecer online.

Kebanyakan motherboard modern untuk CPU kelas atas atau tingkat antusias akan hadir dengan lebih banyak fase, sementara motherboard murah mungkin memiliki lebih sedikit fase, yang masih bagus untuk penggunaan umum atau kantor.

Motherboard Mana Ideal?

Jumlah fase yang dibutuhkan akan bergantung pada apa yang akan dilakukan dengan PC:

Pengguna Biasa: Jika hanya melakukan kegiatan ringan menjelajahi web, menonton video, atau melakukan pekerjaan produktivitas ringan, motherboard dengan 4-6 fase CPU seharusnya sudah cukup.
Gamer: Untuk bermain game atau tugas yang cukup intensif, cari motherboard dengan setidaknya 6-8 fase CPU untuk kinerja yang stabil.
Pengguna Overclock dan Tingkat lanjut: Jika berencana untuk melakukan overclocking CPU atau menjalankan aplikasi yang sangat menuntut (seperti rendering video atau komputasi ilmiah), pilih motherboard dengan 10 fase CPU atau lebih untuk memastikan stabilitas daya.

Kesimpulan

Power phases atau power stage pada motherboard menunjukkan bagaimana daya didistribusikan ke seluruh CPU, SoC, dan komponen lainnya. Memahami fitur ini dapat membantu pengguna memilih motherboard yang tepat, terutama jika merea sedang membangun sistem berkinerja tinggi atau berencana untuk melakukan overclock pada CPU.

Semakin banyak fase daya umumnya berarti stabilitas yang lebih baik, panas yang lebih rendah, dan potensi overclocking yang lebih baik, menjadikannya fitur penting untuk dipertimbangkan bagi para gamer, penggemar, dan profesional.

Comments