>

Para Orang Tua Ini Menyewa Gamer Pro Sebagai Pelatih Game Fortnite

Para Orang Tua Ini Menyewa Gamer Pro Sebagai Pelatih Game Fortnite

Game Fortnite semakin populer, dan game ini terus menjadi bahan perhatian semua orang, tidak terkecuali para orang tua. Dualisme sikap mereka antara sisi negatif dan positif selalu menjadi bagian dari kehidupan anak-anak mereka, termasuk saat bermain game tersebut. Ada yang melarang, ada yang terdiam, namun kali ini kami memiliki berita mengejutkan, ketika beberapa orang tua ini mendukung sepenuhnya anak-anak mereka untuk menjadi seorang gamer sejati. Bahkan, mereka rela untuk mengeluarkan sejumlah uang besar per/jam hanya untuk menyewa pelatih pro agar anak-anak mereka menang disetiap pertandingan Fortnite.

Terkadang ini bisa menjadi sesuatu hal yang postif, namun terkadang pula hal tersebut bisa berlebihan. Ini bisa menjadi dua pendapat yang berbeda dari semua orang, terutama jika hal tersebut terjadi di negara kita. Namun, hal tersebut sangat berlaku di negara maju seperti Amerika, ketika The Wall Street Jurnal memberitakan bahwa sejumlah orang tua membayar gamer pro sebagai pelatih anak-anak mereka untuk selalu menang di setiap pertandingan game Fortnite dengan julam bayaran sekitar 290 ribu lebih perjam.

Baca juga : Waspada Dengan Game Abstractism Di Steam, Cryptojacking Inside

Para Orang Tua Ini Menyewa Gamer Pro Sebagai Pelatih Game Fortnite

Ally Hicks sebagaimana apa yang diungkap The Wall Street Jurnal mengatakan kepada publikasi bahwa salah satu alasan mengapa mereka menyewa ahli game ini adalah, dia khawatir putranya yang berusia 10 tahun tidak selalu menang di Fortnite. Sehingga dia menghabiskan sekitar $ 50 atau kisaran 725 ribuan untuk total waktu empat jam pelajaran online. “Ada tekanan untuk tidak hanya memainkannya tetapi mereka benar-benar bagus dalam hal itu,” kata Hicks. “Kamu bisa membayangkan seperti apa dia di sekolah.”

Nick Mennen, disisi lain yang juga dengan senang hati membayar $ 20 per jam untuk pelajaran Game Fortnite bagi putranya yang berusia 12 tahun, melihatnya sebagai investasi masa depan dengan aspirasi untuk beasiswa atau uang turnamen atau bisa saja sebagai atlit eSport yang hebat.  Namund hal berbeda dari apa yang diungkap oleh Paul Rakovich dari Colorado, dimana ia membayar pelajaran tersebut untuk diri mereka sendiri sehingga mereka dapat berpartisipasi lebih baik dalam hobi anak-anak mereka.

Game ini selalu mengundang kontroversi, dan kali ini mungkin bisa dikatakan bentuk dukungan “berlebihan” dari para orang tua yang kaya raya kepada anak-anak mereka. Ataupun, hal tersebut bisa menjadi sisi positif para orang tua dalam melihat bagaimana menjanjikannya seorang gamer masa depan. Entahlah, yang pasti kita semua memiliki pendapat kita masing-masing, bagaimana menurut anda?

 Baca Juga :



Comments

VIDEO TERBARU MURDOCKCRUZ :

Indra Setia Hidayat

Saya bisa disebut sebagai tech lover, gamer, a father of 2 son, dan hal terbaik dalam hidup saya bisa jadi saat membangun sebuah Rig. Jauh didalam benak saya, ada sebuah mimpi dan harapan, ketika situs ini memiliki perkembangan yang berarti di Indonesia atau bahkan di dunia. Tapi, jalan masih panjang, dan cerita masih berada di bagian awal. Twitter : @murdockcruz Email : murdockavenger@gmail.com