>

Ratusan Gamer Di UEA Terkena Hutang Gara-Gara Bermain Di Cafe Internet

Ratusan Gamer Di UEA Terkena Hutang Gara-Gara Bermain Di Cafe Internet

Baru-baru ini, ratusan Gamer di Dubai, uni Emirat Arab terkena hutang gara-gara bermain game di Cafe Internet. Dan bukan tanpa alasan, mereka menunggak biaya rental saat bermain game dengan biaya hingga jutaan rupiah. Hal tersebut diungkap oleh situs khaleejtimes.com, yang memberitakan bahwa ini bisa menjadi masalah serius, bukan hanya perorangan, tapi juga pihak lain yang ikut terlibat.

Bermain game bisa memberikan dampak positif, juga dampak negatif. Dan jika mereka memiliki kecanduan yang sangat besar, maka kasus seperti di negara Uni Emirat Arab bisa terjadi dimana saja, bahkan di negara kita.

Baca juga : eSport & Gamer Pro, Harapan Baru Untuk Ajang Olimpiade 2024

Fitur Cafe Internet Inilah Yang Menjadi Biang Keladinya

Beberapa Cafe Internet atau Game di negara ini memungkinkan pelanggan lama untuk membayar “belakangan” setelah menambahkan lebih banyak jam penggunaan ke dalam akun game mereka. Namun, ternyata banyak gamer justru terus menambahkan lebih banyak hutang ke tab mereka dan tidak dapat membayar kembali.

Menurut Harlen, seorang anggota staf di sebuah kafe game populer di Oud Metha, mengatakan bahwa mereka justru memiliki banyak pelanggan yang berhutang dan memiliki tab yang berat. “Ada orang-orang sekarang memiliki hutang yang cukup besar hingga Dh1,000 atau sekitar 4 juta rupiah.  Dan ternyata ini adalah pelanggan lama yang datang ke kafe kami sejak dibuka. Mereka datang setiap malam jadi kami membiarkan mereka membayar nanti,” lanjutnya “Mereka biasanya mengatakan bahwa mereka akan membayar hutang tersebut di akhir bulan, tapi mereka tidak pernah kembali”

Hal yang sama juga terjadi di tempat lain. Seperti halnya yang diungkap oleh Carl Sanchez, seorang anggota staf di kafe Game Al Barsha, bahkan ia mengatakan bahwa café ini kini telah berhenti untuk membuat fitur “bayar belakangan” tersebut untuk pelanggan dan setiap gamer. Jadi, pengguna diharuskan membayar jumlah penuh untuk bermain , karena ternyata  banyak pelanggan tidak kembali untuk membayar hutangnya .

Cafe Internet

“Ada lebih dari 100 orang sekarang yang berhutang kepada kami. Sebelumnya, kami biasa membiarkan mereka pulang dan membayar kepada kami saat kembali nanti, namun ternyata banyak dari mereka tidak kembali untuk membayar hutangnya” Ungkap Sanchez.

Sanchez dan Harlen mengatakan bahwa mereka kini telah menutup dan melarang akun yang memiliki hutang, dan jika mereka ingin bermain kembali, gamer tersebut harus membayar sesuai dengan jumlah hutang yang mereka miliki ke kafe game dan tidak memungkinkan mereka untuk menggunakan komputer mereka lagi sampai mereka bebas utang.

Biaya untuk bermain di pusat game Dubai sebenarnya bervariasi dari setiap merek. Di Que Club di Al Barsha, misalnya, biayanya mulai Dh10 per jam atau sekitar 40 ribu dan untuk bermain selama enam setengah jam kamu perlu mengeluarkan sekitar 240 ribuan.

Ini mungkin terlihat masalah sepele, namun jika berlangsung terus-menerus, hal tersebut akan membuat generasi muda mereka jauh lebih terpuruk, nilai mentalitas yang buruk dan tentunya generasi gamer yang akan datang memiliki sisi negatif yang jauh lebih besar. Dan ternyata, hal tersebut juga bisa terjadi di negara kita, bahkan bisa jauh lebih buruk. Jadi, jika kamu memiliki sebuah Café Internet, Warnet atau sebagainya, jangan hadirkan sistem ini di tempat kamu, karena disinilah awal mula mimpi buruk bermula.

 Baca Juga :



Comments

VIDEO TERBARU MURDOCKCRUZ :

Indra Setia Hidayat

Saya bisa disebut sebagai tech lover, gamer, a father of 2 son, dan hal terbaik dalam hidup saya bisa jadi saat membangun sebuah Rig. Jauh didalam benak saya, ada sebuah mimpi dan harapan, ketika situs ini memiliki perkembangan yang berarti di Indonesia atau bahkan di dunia. Tapi, jalan masih panjang, dan cerita masih berada di bagian awal. Twitter : @murdockcruz Email : murdockavenger@gmail.com

One thought on “Ratusan Gamer Di UEA Terkena Hutang Gara-Gara Bermain Di Cafe Internet

Comments are closed.