Apa Sih Istilah AAA Game Itu? Begini Penjelasannya
Banyak orang mungkin menyukai sebuah game, namun beberapa istilah yang hadir bersamanya tidak selalu diketahui banyak kalangan. Seperti halnya istilah AAA game yang kami sering ucapkan, dan istilah ini bukan hadir tanpa makna, melainkan ia memiliki makna tersendiri sebagai sebuah bagian yang benar-benar memperkenalkan sisi ideologi hadirnya sebuah permainan yang bisa sangat berarti bagi penggemar tertentu maupun mereka yang ingin melihat bagaimana mahalnya sebuah permainan yang sangat menuntut.
Sebagaimana apa yang dikatakan banyak orang, AAA Game atau juga biasanya diucapkan sebagai “triple A game” merupakan klasifikasi yang hadir secara informal, dimana istilah ini digunakan untuk permainan video yang memiliki anggaran pengembangan dan tingkat promosi yang benar-benar berkelas, biaya tinggi bahkan ia memiliki tuntutan hardware yang benar-benar berkelas. Pengembangan game AAA juga biasanya dikaitkan dengan risiko ekonomi yang tinggi, dengan tingkat penjualan yang mungkin saja juga sama tinggi dan dibutuhkan untuk mendapatkan profitabilitas.
Baca juga : 10 Besar Gamer Girl Terbaik Dengan Pendapatan Tertinggi
Pada pertengahan 2010 lalu, hadir pula istilah AAA + yang mulai digunakan, dimana istilah ini menggambarkan game tipe AAA yang menghasilkan pendapatan tambahan dari waktu ke waktu dengan cara yang mirip seperti apa yang dilakukan MMO dengan menggunakan perangkat lunak sebagai metode layanan (Software as service atau SaaS), seperti istilah Season Pass atau paket ekspansi. Istilah ini juga serupa dengan istilah apa yang biasa hadir pada industri film, yakni “blockbuster”. AAA Game biasanya mengacu pada istilah umum, dimana sebuah permainan memerlukan:
- A untuk waktu Pengembangan yang panjang.
- A untuk sumber daya yang besar.
- Dan A untuk anggaran yang tinggi
Table of Contents
Jadi, kapan istilah AAA Game ini berkembang?
Istilah “AAA” ini sebenarnya telah lama digunakan, tepatnya pada akhir tahun 1990an, dimana beberapa perusahaan pengembang mulai menggunakan ekspresi tersebut pada berbagai konvensi game di negara paman Sam. Namun pada generasi ketujuh dari sebuah konsol permainan video (akhir tahun 2000an) pengembangan game dengan istilah AAA benar-benar hadir, tepatnya pada saat konsol game Xbox 360 atau PlayStation 3 bisa menghabiskan biaya puluhan juta dolar ($ 15 hingga 20 juta) untuk permainan terbaru, dimana beberapa sekuel memiliki anggaran total yang jauh lebih tinggi, misalnya Halo 3 yang diperkirakan memiliki biaya pengembangan sebesar $ 30 juta, dan anggaran pemasaran hingga sebesar $ 40 juta.
Menurut sebuah whitepaper yang diterbitkan untuk game EA (Dice Europe), generasi ketujuh inilah yang melihat adanya kontraksi dalam jumlah yang sangat tinggi bagi pengembang video dalam menciptakan judul dengan level AAA, dengan peningkatan empat kali lipat dalam jumlah staf yang diperlukan untuk pengembangan sebuah game besar. Jika anda tidak yakin apa game besar itu, anda bisa melihat sebuah judul game yang hadir dengan berbagai promosi dimana-mana dengan pilihan spesifikasi yang sangat menantang.
Sebuah game dengan level AAA biasanya memiliki pemasaran pada tingkat yang sama dengan film-film profil tinggi blockbuster (bahkan bisa lebih besar) dimana ia bisa hadir pada iklan televisi, billboard dan surat kabar, dan itu juga bisa sesuatu yang sama dari sekuel, dan hal-hal mewah lainnya. Contoh yang paling nyata, Game Grand Theft Auto V menghabiskan biaya kurang lebih sekitar $ 265 juta untuk berbagai pengembangan, dan itu lebih dari sebuah film blockbuster. Kondisi yang sama juga mendorong pertumbuhan scene game indie di ujung lain spektrum pengembangan, di mana biaya yang lebih rendah memungkinkan inovasi dan pengambilan risiko.
Selain itu, AAD Game juga bisa memasukan pilihan profitabilitas lain dari pengembang selain inti gaming yang dihadirkan. Misalnya, produsen bisa membuat sebuah model premium, DLC, tiket online, dan bentuk langganan lainnya untuk memberikan nilai extra dan tentu saja keuntungan yang lebih besar. Pada pertengahan 2010, penerbit besar juga mulai fokus pada game yang direkayasa untuk memiliki ekor yang panjang dalam hal pendapatan lain dari konsumen individual, dimana ini termasuk konten Expansi atau Season Pass seperti Destiny, Battlefield, dan seri Call of Duty; dimana mereka tentu saja akan menghasilkan pendapatan extra dari penjualan item dalam game, terkadang juga murni kosmetik, seperti Overwatch atau League of Legends. Inilah yang juga biasanya disebut sebagai “AAA +”.
Jadi, apakah AAA Game benar-benar Worth It?
Kebanyakan game dengan biaya yang cukup tinggi, pemasaran yang benar-benar gila akan memberikan hasil yang positif, meskipun terkadang juga banyak penggemar yang kecewa dengan hasil dari game tersebut. Namun, tidak selalu AAA game memberikan nilai yang positif, bahkan ada beberapa judul yang justru menjadi bomerang produsen yang membeikan nilai buruk dengan apa yang dijanjikan mereka untuk sebuah judl game yang seharusnya menjadi contohnya sekuel terbaik.
Walaupun begitu, AAA game pada dasarnya akan memberikan konsumen bagaimana besarnya sebuah permainan, dan kebanyakan dari mereka sangat layak untuk menjadi rekomendasi dan benar-benar berharga untuk dibeli. Ada banyak hal yang bisa dimanfaatkan oleh konsumen, selain pengalaman gaming yang bisa jadi jauh lebih baik, pilihan extra yang hadir pun bisa menjadi nilai plus sebuah permainan.
Baca Juga :
- Middle-Earth Shadow Of War : Game Play, Spesifikasi Minimum & Konfigurasi
- World of Tanks Blitz : Game Besar Yang Berevolusi Menjadi Lebih Baik
- Forza Motorsport 7 : Racing Video Game Sesungguhnya
- 10 Besar Gamer Girl Terbaik Dengan Pendapatan Tertinggi
VIDEO TERBARU MURDOCKCRUZ :