>

Overclocking Sudah Ketinggalan Zaman? Ini Faktanya!

Overclocking Sudah Ketinggalan Zaman? Ini Faktanya!

Overclocking dulu merupakan “jurus rahasia” para antusias PC untuk memeras performa maksimal dari prosesor dan GPU mereka. Namun di tahun 2025, muncul pertanyaan yang cukup relevan: apakah overclocking masih berguna?

Jawabannya: tidak sepenuhnya tidak berguna, tapi relevansinya memang sudah jauh berkurang dibandingkan era sebelumnya. Banyak faktor teknis dan perkembangan teknologi yang membuat overclocking kini menjadi opsi sekunder, bukan lagi kebutuhan utama.

Baca juga: Mau Upgrade RAM & SSD Laptop? Cek Dulu Kompatibilitasnya

Kenapa Overclocking Jadi Kurang Relevan?

Faktor pertama tampaknya chip modern bawaan sudah maksimal dari pabrik. Proses manufaktur chip kini jauh lebih presisi dan konsisten. Artinya, setiap unit prosesor atau GPU yang dijual sudah mendekati performa maksimalnya dari pabrik. Tak banyak ruang lagi untuk “ngegas” lebih jauh secara signifikan lewat overclocking manual.

Dari sisi perangkat seperti motherboard modern kini dilengkapi fitur AI-based auto overclocking, seperti ASUS AI Overclocking atau MSI’s AI Engine. Dengan satu klik, sistem bisa menyetel voltase, multiplier, hingga cooling secara otomatis—dan seringkali hasilnya bahkan lebih stabil daripada overclocking manual.

Prosesor seperti Intel Core i9-14900K atau AMD Ryzen 9 7950X dan GPU seperti RTX 4090 sudah bisa melibas hampir semua game dan workload berat tanpa perlu di-overclock. Jadi, banyak pengguna merasa tidak perlu repot-repot lagi menyesuaikan setelan secara manual.

Dampaknya, Gain Performanya Marginal. Dalam banyak kasus, peningkatan performa dari overclocking CPU atau GPU hanya 5–10%, bahkan bisa kurang. Untuk gaming, perbedaan ini hampir tak terasa kecuali kalian sedang melakukan benchmarking profesional.

Overclocking Sudah Ketinggalan Zaman? Ini Faktanya!

Kapan Overclocking Masih Layak Dicoba?

Meski begitu, bukan berarti overclocking sudah 100% usang. Masih ada beberapa area di mana overclocking tetap memberikan value:

Overclocking RAM

RAM adalah salah satu komponen yang masih cukup fleksibel untuk di-tweak. Overclocking RAM bisa menurunkan latency, mempercepat load time, dan meningkatkan respons sistem secara keseluruhan—terutama dalam workload produktif atau gaming yang sensitif terhadap bandwidth dan latency RAM.

Mengatur Turbo Minimum CPU

Beberapa pengguna dengan sistem pendingin kelas atas mungkin ingin memaksa turbo clock minimum agar tetap tinggi demi performa maksimal secara konsisten. Ini bisa berdampak pada efisiensi daya, tapi akan membantu dalam aplikasi berat seperti rendering, encoding, atau simulasi.

Untuk Enthusiast & Benchmarking

Bagi kalangan antusias atau overclocker kompetitif, tweaking masih jadi ajang unjuk gigi. Dunia overclocking ekstrem—dengan liquid nitrogen atau custom loop—tetap hidup di komunitas benchmarking.

Intinya, Overclocking tidak mati, tapi sudah berubah wajah. Di era teknologi yang semakin canggih, tweaking manual bukan lagi keharusan, melainkan opsi bagi pengguna yang ingin menyentuh setiap sudut performa sistem mereka. Untuk mayoritas pengguna, sistem modern sudah sangat cepat tanpa perlu overclocking. Tapi untuk para power user? Masih ada ruang untuk eksperimen dan eksplorasi.

Comments

VIDEO TERBARU MURDOCKCRUZ :

Indra Setia Hidayat

Saya bisa disebut sebagai tech lover, gamer, a father of 2 son, dan hal terbaik dalam hidup saya bisa jadi saat membangun sebuah Rig. Jauh didalam benak saya, ada sebuah mimpi dan harapan, ketika situs ini memiliki perkembangan yang berarti di Indonesia atau bahkan di dunia. Tapi, jalan masih panjang, dan cerita masih berada di bagian awal. Twitter : @murdockcruz Email : murdockavenger@gmail.com