>

Gen Z Inggris Diajari Empati: Generasi Digital, Minim Keterampilan Sosial?

Gen Z Inggris Diajari Empati: Generasi Digital, Minim Keterampilan Sosial?

Sebuah inisiatif pendidikan baru diluncurkan di Inggris untuk membekali generasi digital dengan keterampilan hidup dasar. Program ini bernama Skills 4 Living, ditujukan khusus bagi pelajar Gen Z di Greater Manchester yang disebut-sebut kekurangan soft skills seperti empati, manajemen waktu, hingga kemampuan berbicara langsung dan melalui telepon.

Dilansir oleh The Guardian, program ini merupakan hasil kolaborasi antara organisasi non-profit Higher Health yang bermitra dengan Unesco, dan beberapa institusi pendidikan tinggi termasuk University of Manchester. Targetnya adalah menjangkau hingga 10.000 anak muda di wilayah tersebut.

Baca juga: 7 Alasan Mengapa ASUS Vivobook S 14 OLED M5406UA Layak Dimiliki di 2025

Generasi Digital, Minim Keterampilan Sosial?

Gen Z—mereka yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012—memang tumbuh sebagai digital natives. Mereka terbiasa dengan teknologi sejak kecil, namun paradoksnya, banyak dari mereka kesulitan dalam hal-hal yang dulu dianggap biasa: berbicara dengan sopan, menelepon, atau menghadiri wawancara kerja secara langsung.

Satu pemberi kerja bahkan mengeluhkan bahwa pelamar muda sering terlalu takut untuk mengangkat telepon atau melakukan wawancara tatap muka. Ini menjadi tantangan besar, apalagi ketika lebih dari seperempat eksekutif di survei Desember lalu mengaku enggan merekrut lulusan baru karena lemahnya kemampuan komunikasi dan adaptasi mereka.

Gen Z Inggris Diajari Empati: Generasi Digital, Minim Keterampilan Sosial?

Meskipun kurikulum akan disampaikan secara daring, peserta diwajibkan menyelesaikan evaluasi melalui interaksi langsung dengan orang lain. Topik yang diajarkan antara lain:

  • Empati dan kecerdasan emosional
  • Manajemen waktu
  • Cara berbicara dengan sopan di dunia nyata dan lewat telepon
  • Mendeteksi berita palsu
  • Keamanan digital
  • Kesadaran terhadap rasisme, seksisme, dan homofobia
  • Pencegahan judi dan penipuan online

Menurut Profesor Sandeep Ranote, seorang psikiater anak terkemuka, peningkatan masalah kesehatan mental di kalangan muda juga jadi perhatian. “Saat saya mulai menjadi konsultan pada 2005, satu dari sepuluh anak muda punya masalah kesehatan mental. Sekarang, satu dari lima. Ini bisa dicegah, dan program seperti ini adalah bagian dari solusi.”

Apa Penyebabnya?

Pengaruh media sosial, interaksi berbasis teks, serta perubahan drastis dunia dalam 25 tahun terakhir membuat banyak Gen Z kehilangan sentuhan sosial yang dulu diasah lewat interaksi nyata. Tingginya angka pengangguran dan tren kuliah di jurusan yang tak relevan dengan kebutuhan industri juga memperparah kondisi.

Pada 2023, hampir 1 dari 5 orang usia 15–24 di dunia tidak bekerja, tidak sekolah, dan tidak mengikuti pelatihan apa pun.

Di tengah gempuran teknologi dan ketidakpastian ekonomi global, generasi muda butuh lebih dari sekadar gelar akademik. Skills 4 Living hadir untuk menambal celah antara kecanggihan digital dan realita dunia kerja—dimulai dari pelajaran paling dasar: jadi manusia yang bisa berbicara, mendengar, dan memahami.

 

Comments

VIDEO TERBARU MURDOCKCRUZ :

Indra Setia Hidayat

Saya bisa disebut sebagai tech lover, gamer, a father of 2 son, dan hal terbaik dalam hidup saya bisa jadi saat membangun sebuah Rig. Jauh didalam benak saya, ada sebuah mimpi dan harapan, ketika situs ini memiliki perkembangan yang berarti di Indonesia atau bahkan di dunia. Tapi, jalan masih panjang, dan cerita masih berada di bagian awal. Twitter : @murdockcruz Email : murdockavenger@gmail.com