Inilah Alasan Mengapa Harga Prosesor Terus Melambung Tinggi

Harga Prosesor Terus Melambung Tinggi – Nilai mata uang rupiah hari ini terus melemah terhadap US dollar, dan ternyata hal tersebut sangat berpengaruh pada berbagai perangkat elektronik, termasuk juga komponen PC. Ini tentu bisa menjadi sesuatu yang sangat memberatkan bagi konsumen, apalagi jika kamu berencana untuk membangun sebuah rig hebat hari ini.

Salah satu contoh nyata adalah kenaikan harga prosesor yang terus melambung tinggi, baik dari AMD maupun Intel. Dulu, kita bisa dengan mudah melihat berbagai harga CPU Intel Core 8^th Gen series, seperti Core i5-8400 dengan nilai harga sekitar 2.8 jutaan. Namun kini, harga yang dipatok oleh berbagai retail toko online berada dikisaran 3.4 jutaan. Selisih harga sekitar 600 ribuan tentu sangat memberatkan pengguna. Nah, pertanyaannya, sampai kapan krisis harga CPU yang terus melambung tinggi ini akan berakhir?

Table of Contents

Kurs Rupiah Semakin Terpuruk, Harga Prosesor Terus Melambung Tinggi

Kurs rupiah hari ini tercatat berada di kisaran Rp 14.974 per 1 dollar amerika, dan ini terus berlangsung sejak awal September. Salah satu alasan mengapa rupiah terus melemah, menurut Kompas, faktor utama penyebab itu semua adalah neraca perdagangan yang terus defisit. Berdasarkan data yang ada, neraca perdagangan Indonesia sebenarnya sempat surplus pada bulan Maret sampai Juni 2018. Namun secara tahunan, neraca perdagangan kita defisit sebanyak 1,02 miliar dolar AS.

Dan karena banyak perangkat elektronik sangat ditentukan dengan nilai harga dollar, beberapa komponen tertentu langsung merangkak naik, seperti halnya apa yang terjadi pada prosesor. Bahkan, lini prosesor Intel Core 8^th gen memiliki nilai harga paling tinggi diantara semua pilihan CPU. Contohnya, Prosesor Intel Core i7-8700K sebulan lalu masih berada dikisaran harga sekitar 5.5 jutaan saja, namun kini jangan harap untuk menemukan nilai harga dibawah 6.3 jutaan.

Hal yang sama juga berpengaruh pada lini prosesor AMD, khususnya jajaran seri Ryzen, meskipun kami melihat kenaikan harga yang dihadirkan tidak terlalu signifikan. Ryzen 7 2700X dulu berada dikisaran 4.8 jutaan, namun kini harga yang ditawarkan berada pada level 5 jutaan dengan selisih sekitar 200 ribuan. Nah, adakah alasan mengapa seri prosesor Intel memiliki kenaikan harga yang jauh lebih tinggi?

Alasan Lain Harga CPU Intel Terus Meroket

Ternyata, selain nilai harga rupiah yang terus terpuruk, salah satu alasan lain yang mungkin sangat berdampak pada kenaikan harga prosesor Intel adalah stok chipset untuk proses manufaktur 14nm benar-benar sangat langka. Beberapa situs bahkan melaporkan bagaimana hal tersebut berdampak pada nilai harga CPU yang terus tertekan.

Menurut Tomshardware, tanda-tanda pertama mulainya stok langka prosesor Intel 14nm muncul dalam bentuk peningkatan harga, chipset tidak tersedia dan keluhan dari mitra Intel. Kekhawatiran ini muncul setelah Intel telah mengakui masalah produksi, apalagi mereka tengah bersiap untuk meluncurkan prosesor seri 9000 yang baru. Digitimes Taiwan juga mengkonfirmasi semua rumor ini, bahkan mengatakan produksi SKU 14nm jelas menjadi masalah bagi Intel saat ini.

Kapankah Semua Ini Berakhir?

Secara Umum, kita mungkin bisa mengharapkan semua mimpi buruk ini akan segera berakhir, terutama pemerintah terus mencari banyak solusi untuk memperkuat nilai mata uang rupiah terhadap Dollar. Namun, khusus untuk seri prosesor Intel dengan proses node 14nm, kami masih belum mengetahui bagaimana semua hal tersebut akan berakhir. Karena, kekurangan chip 14nm bisa menjadi masalah besar, apalagi CPU Intel Core 9000 Series tidak lama lagi akan dirilis.

Sementara bagi AMD, mereka mungkin tidak memiliki masalah serius dalam hal pasokan, baik untuk chip 14nm dan 12nm, terlebih GlobalFoundries masih siap memberikan layanan terakhir tim merah hingga memasuki musim liburan. Namun, kita semua tentu mengharapkan bahwa semua akan baik-baik saja, khususnya dalam urusan harga prosesor. Sehingga, tantangan membangun sebuah rig yang hebat akan terpenuhi sesuai dengan apa yang sebelumnya telah direncanakan, termasuk dalam urusan harga.