Sisi Baik Dan Buruk Dari Kekuatan Media Sosial Hari Ini
Hari ini, ada banyak jutaan aplikasi, situs web dan platform lain bagi setiap orang untuk memudahkan mereka berkomunikasi melalui media yang ada di seluruh dunia, dan salah satu yang paling banyak digandrungi oleh hampir setiap orang dimuka bumi ini adalah media sosial. Pengguna media sosial tidak mengenal umur, namun kebanyakan adalah remaja, dimana mereka merupakan pengguna platform media sosial paling banyak di Internet. Entah apakah anda mengupdate status Facebook, sebuah lelucon 140 karakter atau mengunggah gambar makan siang ke Instagram, mereka selalu mengisi indahnya dunia dalam internet. Media sosial bahkan kini menjadi salah satu bagian besar dari budaya kita.
Baru-baru ini, ada kekhawatiran peningkatan jumlah orang di Facebook feed atau mengeposkan artikel panjang tentang mengapa media sosial merusak remaja. Akibatnya, banyak orang tampaknya memiliki pandangan yang bervariasi terhadap media sosial dan pengaruhnya terhadap pemuda masa kini. Jangan salah sangka, ada banyak aspek yang hadir didalamnya, dan salah satu kemungkinanya adalah aspek negatif untuk anak-anak yang memiliki begitu banyak kebebasan Internet di zaman sekarang.
Privasi sebenarnya bukan pilihan bagi sebagian besar pengguna media sosial. Plus, Internet sekarang kini menjadi lingkungan yang memungkinkan orang untuk dengan mudah dan secara anonim menyakiti orang lain. Cyber bullying telah menjadi masalah besar dalam beberapa tahun terakhir. Ini semua adalah aspek negatif saat ia menjadi bagian komunitas online. Disisi lain, banyak orang juga berpikir bahwa media sosial sebenarnya tidak benar-benar buruk. Bahkan dunia media sosial bisa sangat bermanfaat bagi remaja. Ini memberi ruang bagi kaum muda untuk berbagi pendapat, cerita dan pemikiran. Selain itu, ia juga memungkinkan kita terhubung dengan orang-orang di seluruh dunia. Jadi, media sosial sebenarnya bisa digunakan untuk hal-hal buruk, tapi bisa juga digunakan untuk kebaikan.
Di Internet dan di luar, intimidasi selalu menjadi masalah besar bagi kalangan muda, dan mungkin akan hadir lebih lama lagi. Saya tidak mencoba untuk membenarkan intimidasi dengan cara apapun, tapi saya hanya mengatakan bahwa menyimpulkan sesuatu pada Internet tidak akan menyelesaikan masalah intimidasi. Ada cara lain untuk membuat perbedaan.
Orang-orang yang menentang media sosial tampaknya terlalu memusatkan perhatian pada kenyataan bahwa lingkungan ini memberi pengguna cara mudah untuk menyebarkan kebencian, dan kurang pada kenyataan bahwa hal itu juga bisa memberi pengguna cara mudah untuk menyebarkan kebaikan. Setiap saat, kita dapat menulis pesan di forum seperti Facebook atau Twitter dan mengirimkannya kepada siapapun di seluruh dunia untuk dilihat. Tentu, banyak orang di Internet mengambil dan menyalahgunakan kesempatan ini, tapi bagaimana jika kita mendorong mereka untuk menggunakan hal tersebut untuk selamanya?
Pemuda zaman sekarang memiliki suara seperti yang tidak pernah kita miliki sebelumnya. Media sosial bisa menjadi lingkungan yang mengagumkan untuk saling mendorong, berkomunikasi dengan orang dan berbagi cerita. Media sosial memberi kita kesempatan untuk berhubungan kembali dan mengikuti teman-teman lama yang berada jauh dipelosok sana. Ini memberi kita kesempatan untuk berbagi cerita dan mendapatkan pendapat kita di luar sana. Memiliki kebebasan untuk mengatakan apa yang kita inginkan di Internet membuat kita merasa lebih didengarkan. Itu bisa menjadi perasaan yang sangat kuat, dan saya pikir ini sangat penting bagi remaja.
Jadi sekarang, dengan semua cara mendengar suara kita, saya berpikir bahwa remaja harus diberi kuasa untuk menggunakan kebebasan untuk kebaikan ini, namun disatu sisi orang tua perlu hadir pada saat tertentu dalam mengawasi untuk menjaga kemungkinan mereka keluar jalur. Orang perlu mulai mendengarkan apa yang perlu mereka katakan dan pahami bahwa begitu banyak kebaikan yang bisa datang dari kesempatan ini jika kita didorong dan diterima secara online dan offline.
Baca Juga :
- Hoax dan Social Engineering, Mimpi Buruk Dalam Sosial Media Dan Cara Mencegahnya
- Seorang Anak Umur 12 Tahun Lakukan Bunuh Diri Secara Live Streaming Lewat Sosial Media
- Inilah Mengapa Friendster Kandas Sebagai Jejaring Sosial
- Tahukah Anda Bahwa Bermain Game Juga Bisa Menyehatkan
VIDEO TERBARU MURDOCKCRUZ :