>

Fenomena Harga Bitcoin, Pilihan Motherboard pun Menjadi Terbatas

Fenomena Harga Bitcoin, Pilihan Motherboard pun Menjadi Terbatas

Seiring dengan meningkatnya harga Bitcoin yang luar biasa tajam, dimana harga 1 BTC bisa mencapai 39 juta, maka fenomena baru muncul ketika sebuah gelombang besar-besaran rig pertambangan GPU baru dan para penambang kripto pemula yang baru masuk ke dalam permainan ikut andil dalam hilangnya beberapa hardware tertentu. Hasilnya, banyak perangkat hardware, khususnya GPU dan Motherboard menghilang dipasaran dan menjadi semakin langka untuk konsumen.

Sebagaimana kita sudah tahu bahwa motherboard AsRock H81 Pro BTC yang sangat populer yang mampu menampung GPU hingga 6 buah sudah menghilang selama beberapa bulan terakhir, dan kini motherboard yang lebih baru dan lebih mahal dengan chipset Intel 150 dan 250 yang juga mampu mendukung hingga enam kartu video ternyata juga ikut menghilang dipasaran. Jika begitu, para penambang kemungkinan besar akan beralih pada motherboard gaming high-end yang memiliki 6 slot PCI-E yang akan bekerja dengan enam kartu video jika tren seperti ini terus berlanjut.

Motherboard Pro BTC dari AsRock sangat populer karena dirancang untuk penambangan GPU dan mampu bekerja di luar kotak, sedangkan untuk motherboard lain, anda mungkin akan membutuhkan atau melakukan beberapa pengaturan tertentu dan tidak semua model memiliki pengaturan yang tepat yang tersedia di BIOS. Keuntungan lain dari seri motherboard Pro BTC adalah harga, dan karena ia tidak berbagai tambahan yang tidak diperlukan untuk pertambangan berarti harga yang ditawarkan relatif terjangkau, hasilnya anda akan melihat jajaran mobo khusus BTC sangat langka di pasaran, dan jika itu memang ada, maka harga yang ditawarkan mungkin akan melambung tinggi.

harga bitcoin
AsRock H81 Pro BTC

Dan ini menjadi alasan kuat mengapa bila ternyata dipasar hingga saat ini kekurangan motherboard H81 Pro BTC AsRock tidak terelakan. Apalagi kalangan penambang masih belum menemukan solusi yang ideal untuk motherboard pertambangan mereka dengan chipset Intel yang lebih up to date seperti B150 atau B250 misalnya. Ditengah kelangkaan tersebut, ternyata banyak juga produsen yang jeli melihat situasi yang menguntungkan ini, salah satunya adalah Biostar. Mereka telah merilis motherboard TB250-BTC khusus untuk pertambangan. Namun masalahnya, Biostar tampaknya memiliki kendala dalam pendistribusian yang jauh lebih terbatas bila dibandingkan dengan AsRock dan karena mobo dari produsen ini juga lebih sulit untuk ditemukan.

Motherboard terbaru untuk AMD Ryzen juga menunjukkan beberapa potensi penggunaan yang mungkin bisa dijadikan rig pertambangan GPU, namun masalahnya adalah platform yang yang menggunakan soket CPU AM4 terbaru ini adalah pilihan prosesor yang lebih mahal. Bahkan CPU AMD Ryzen 5 termurah saat ini, yaitu 4-core / 8-threads AMD Ryzen 5 1400 terlalu mahal bagi para penambang bila dibandingkan dengan Intel Celeron G1820 / G1840 untuk Socket 1150 atau Intel Celeron G3920 untuk 1151 misalnya.

Itulah mengapa Intel merupakan salah satu platform yang disukai untuk pertambangan GPU, sebagai contoh, prosesor Celeron sangat murah dan mampu melakukan pekerjaan dengan baik dan harga motherboard tidak begitu mahal, meski dengan kekurangan AsRock H81 Pro BTC. Mungkin saat AMD memperkenalkan APUs Ryzen yang lebih rendah, hal-hal ini juga akan jauh lebih menarik bagi para penambang, terutama mereka bisa menghadirkan hingga enam kartu video.

GPU Radeon seri RX ikut Menghilang Dipasar

Dengan beralih dari Radeon seri RX 400 GPU ke seri RX 500 , AMD juga mengalami sedikit masalah dengan meningkatnya arus permintaan dari para penambang. Rangkaian kartu grafis RX 400 yang lebih tua dengan cepat menghilang dan mungkin tidak cukup bagi seri RX 500 untuk memenuhi permintaan sampai perusahaan bisa berhasil memberikan pasokan tetap ke mana-mana. Dampaknya, beberapa penjual “nakal” memberikan harga yang fantastis untuk GPU RX 500 dengan harga lebih tinggi jika dibandingkan dengan harga normal. Apalagi pasar yang lebih kecil juga mengalami kekurangan kartu video karena kenaikan permintaan.




Nvidia di sisi lain memiliki banyak GPU yang tersedia, namun penambang tidak begitu tertarik pada kartu video berbasis Nvidia karena harganya lebih tinggi, walaupun pada umumnya lebih kuat dan menggunakan lebih sedikit daya pada kebanyakan algoritma. Padahal Nvidia bisa menjadi solusi alternatif bagi mereka yang sedang mencari GPU untuk mining. Apalagi  permintaan akan GPU AMD dan lonjakan harga ETH belakangan membuat hal-hal lebih buruk lagi dalam hal ketersediaan GPU Radeon. Kurasa kita harus menunggu dan melihat bagaimana segala sesuatunya berjalan. Jika harga mata uang kripto terus naik seperti yang baru-baru ini terjadi, maka kemungkinan besar keadaan akan menjadi lebih buruk lagi jika produsen tidak bisa memenuhi ketersedian perangkat untuk semua kalangan.

Baca juga :

Loading…

Comments

VIDEO TERBARU MURDOCKCRUZ :

Indra Setia Hidayat

Saya bisa disebut sebagai tech lover, gamer, a father of 2 son, dan hal terbaik dalam hidup saya bisa jadi saat membangun sebuah Rig. Jauh didalam benak saya, ada sebuah mimpi dan harapan, ketika situs ini memiliki perkembangan yang berarti di Indonesia atau bahkan di dunia. Tapi, jalan masih panjang, dan cerita masih berada di bagian awal. Twitter : @murdockcruz Email : murdockavenger@gmail.com