Sejarah Singkat External Storage Komputer: Dari Floppy Disk hingga SSD

Penyimpanan eksternal (External Storage) komputer telah mengalami perkembangan pesat sejak pertama kali diperkenalkan. Dari floppy disk berkapasitas kecil hingga SSD (Solid State Drive) berkecepatan tinggi, teknologi terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan pengguna.
Nah, dalam artikel ini kita akan membahas perjalanan singkat sejarah media penyimpanan eksternal dari masa ke masa.
Baca juga: Standar Baru PSU untuk PC Modern: 850W-1000W Jadi Opsi Wajib?
Table of Contents
1. Floppy Disk (Disket) – 1971
Floppy disk diperkenalkan oleh IBM pada tahun 1971 dengan kapasitas awal 80 KB. Seiring waktu, ukurannya mengecil dari 8 inci menjadi 5,25 inci dan akhirnya menjadi 3,5 inci dengan kapasitas hingga 1,44 MB. Floppy disk menjadi standar penyimpanan portabel hingga akhir 1990-an sebelum digantikan oleh media penyimpanan yang lebih besar dan cepat.
2. Zip Drive – 1994
Dikembangkan oleh Iomega, Zip Drive dirancang sebagai alternatif floppy disk dengan kapasitas lebih besar, mulai dari 100 MB hingga 750 MB. Namun, karena harga yang lebih mahal dan munculnya CD-RW serta flash drive, Zip Drive tidak bertahan lama di pasaran.
3. CD (Compact Disc) – 1982 & DVD (Digital Versatile Disc) – 1995
CD-ROM pertama kali diperkenalkan oleh Sony dan Philips pada tahun 1982 dengan kapasitas 700 MB. CD-R dan CD-RW kemudian memungkinkan pengguna untuk menyimpan dan menulis ulang data. Pada tahun 1995, DVD muncul dengan kapasitas lebih besar, mulai dari 4,7 GB hingga 8,5 GB (dual-layer), menjadikannya pilihan utama untuk penyimpanan data dan multimedia sebelum munculnya teknologi yang lebih canggih.
4. Flash Drive (USB Drive) – 2000
Flash drive atau USB drive pertama kali diperkenalkan pada tahun 2000 oleh IBM dan Trek Technology. Dengan kapasitas awal hanya 8 MB, USB drive terus berkembang hingga mencapai ratusan GB saat ini. Keunggulan utamanya adalah kecepatan transfer tinggi, daya tahan lebih baik dibandingkan disket atau CD, serta ukuran yang sangat portabel.
5. External Hard Drive (HDD Eksternal) – 1980-an
Hard drive eksternal mulai digunakan sejak akhir 1980-an, menawarkan kapasitas penyimpanan yang jauh lebih besar dibandingkan media sebelumnya. Seiring berjalannya waktu, kapasitas HDD eksternal meningkat dari beberapa GB hingga puluhan TB dengan konektivitas USB, Thunderbolt, dan eSATA untuk kecepatan transfer yang lebih cepat.
6. Blu-ray Disc – 2006
Blu-ray muncul sebagai evolusi dari DVD dengan kapasitas yang jauh lebih besar, mulai dari 25 GB (single-layer) hingga 100 GB (triple-layer). Teknologi ini terutama digunakan untuk penyimpanan video berkualitas tinggi, seperti film dalam format 4K.
7. Eksternal Solid State Drive (SSD) – 2010-an
SSD eksternal menawarkan kecepatan baca/tulis yang jauh lebih cepat dibandingkan HDD tradisional. Dengan teknologi NAND flash, SSD eksternal tidak memiliki bagian mekanis sehingga lebih tahan lama dan efisien. Kapasitasnya terus bertambah, mulai dari ratusan GB hingga beberapa TB, menjadikannya pilihan utama bagi pengguna yang membutuhkan kecepatan tinggi untuk gaming, editing, dan penyimpanan data penting.
8. Cloud Storage – 2010-an hingga Sekarang
Era penyimpanan tidak lagi terbatas pada perangkat fisik. Cloud storage seperti Google Drive, Dropbox, dan OneDrive memungkinkan pengguna menyimpan data secara online dengan keamanan tinggi dan akses dari berbagai perangkat. Keunggulannya adalah skalabilitas, backup otomatis, dan kemudahan berbagi data, meskipun tergantung pada koneksi internet.
Kesimpulan
Dari floppy disk hingga SSD dan cloud storage, teknologi penyimpanan eksternal telah berkembang pesat mengikuti kebutuhan pengguna akan kapasitas, kecepatan, dan kemudahan akses data. Dengan inovasi yang terus berlanjut, di masa depan kita mungkin akan melihat teknologi penyimpanan yang lebih cepat, lebih kecil, dan lebih canggih.
Semoga artikel ini memberikan wawasan bagi pembaca tentang perjalanan sejarah media penyimpanan eksternal komputer!
VIDEO TERBARU MURDOCKCRUZ :