Harga DRAM & NAND Flash Bakal Naik Cukup Tajam Di Q2 2024
Berdasarkan informasi terkini dari TrendForce, kuartal kedua diperkirakan akan mengalami kenaikan signifikan pada harga kontrak DRAM dan NAND Flash, yang sebagian besar dipengaruhi oleh gempa bumi yang terjadi baru-baru ini. Hal tersebut berdampak pada periode ke depan untuk dinamika pasar memori.
Baca juga: Rekomendasi PSU Murah Di Bawah 1 Jutaan Tahun 2024
Awalnya, TrendForce memproyeksikan kenaikan musiman yang moderat pada harga DRAM berkisar antara 3-8%, dan kenaikan NAND Flash sebesar 13-18% di Q2, menyusul periode stabilisasi di Q1 yang ditandai dengan melemahnya momentum harga dan berkurangnya volume transaksi.
Pasar mengalami penurunan permintaan, terutama di sektor-sektor seperti notebook dan ponsel pintar, dengan tingkat persediaan yang meningkat, khususnya di kalangan OEM PC. Selain itu, setelah menyaksikan kenaikan harga DRAM dan NAND Flash selama dua hingga tiga kuartal berturut-turut, resistensi pembeli terhadap kenaikan lebih lanjut semakin meningkat.
Table of Contents
Penyesuaian Pasca Gempa
Namun, kondisinya berubah secara dramatis setelah gempa bumi tanggal 3 April. Segera setelah kejadian tersebut, terdapat laporan bahwa pemasok OEM PC menyetujui kenaikan harga yang signifikan untuk DRAM dan NAND Flash dengan pertimbangan khusus, meskipun hal ini digambarkan sebagai insiden yang terisolasi.
Pada akhir bulan April, setelah putaran baru negosiasi harga kontrak, kenaikan tersebut tercatat jauh lebih besar dari perkiraan awal. Akibatnya, TrendForce menyesuaikan perkiraannya menjadi 13-18% untuk DRAM dan 15-20% untuk NAND Flash, dengan eMMC/UFS diperkirakan akan mengalami kenaikan harga yang lebih kecil, sekitar 10%.
Perkiraan yang direvisi tidak hanya mencerminkan keinginan pembeli untuk mendukung nilai inventaris tetapi juga pertimbangan seputar dinamika penawaran dan permintaan, khususnya di pasar AI.
Ada kekhawatiran yang semakin besar tentang potensi keluarnya pemasok DDR5 karena Samsung berencana untuk mendedikasikan sekitar 60% dari kapasitas node proses 1alpha untuk produk HBM3e pada akhir tahun 2024. Alokasi besar ini kemungkinan akan membatasi pasokan, sehingga mendorong pembeli untuk menambah stok mereka. di Q2 untuk mengantisipasi kekurangan HBM yang dimulai pada Q3.
Tanggapan dari Sektor Teknologi
Lonjakan harga kontrak dan potensi kekurangan pasokan mendorong perubahan strategis dalam industri teknologi. Penyedia Layanan Cloud Amerika Utara (CSP), misalnya, semakin banyak yang mengadopsi SSD perusahaan QLC untuk server inferensi AI, dengan memprioritaskan efisiensi energi. Pergeseran ini menyebabkan penipisan persediaan yang cepat di antara beberapa pemasok, sehingga membuat mereka ragu untuk menjual lebih lanjut.
Selain itu, dengan pemulihan permintaan produk konsumen yang masih belum pasti, pemasok umumnya bersikap konservatif mengenai investasi modal, khususnya pada kapasitas wafer non-HBM. Harga NAND Flash saat ini, yang berada di sekitar titik impas, semakin mempersulit keputusan investasi.
Kesimpulan
Gempa bumi yang terjadi pada awal bulan April tidak dapat disangkal telah menimbulkan kompleksitas baru pada pasar memori, yang mempengaruhi strategi harga dan keputusan rantai pasokan. Seiring dengan perkembangan situasi, para pemangku kepentingan di industri teknologi terus memantau perkembangan ini untuk menyesuaikan strategi mereka, dengan menyoroti sifat saling berhubungan antara rantai pasokan global dan permintaan pasar.
VIDEO TERBARU MURDOCKCRUZ :