Windows 10 Masih Menguasai Pasar OS, Apa Kabar Windows 11?
Akhir-akhir ini, Microsoft Windows 11 terus menghadapi perjuangan berat dalam penetrasi pasar global di antara sistem Windows, hampir mencapai angka 30 persen setelah lebih dari dua tahun sejak diluncurkan, menurut data terbaru dari Statcounter.
Meskipun terdapat pengenalan beberapa fitur mutakhir, tingkat adopsi menunjukkan tren keraguan yang mengejutkan di kalangan pengguna, sangat kontras dengan penggunaan yang lebih kuat yang diamati pada platform game berdasarkan data survei Steam baru-baru ini.
Baca juga: Rekomendasi Monitor Gaming Terbaik 1 Jutaan Tahun 2024
Angka terbaru Statcounter mengungkapkan sedikit penurunan pangsa pasar Windows 11, yang saat ini mencapai sekitar 25 persen di antara seluruh pengguna Windows di seluruh dunia. Sementara itu, Windows 10 telah mengalami kebangkitan, meningkatkan keunggulannya dengan pangsa sekitar 70 persen. Puncak untuk Windows 11 tercatat sebesar 28,16 persen pada bulan Februari, namun OS tersebut telah mengalami penurunan sekitar 2,5 persen sejak saat itu.
Salah satu kendala utama Windows 11 mungkin disebabkan oleh persyaratan CPU yang ketat, yang telah memicu banyak kontroversi. Nah, update besar yang akan datang, versi 24H2, yang dijadwalkan untuk dirilis akhir tahun ini, tampaknya akan memperkenalkan prasyarat prosesor yang lebih ketat, yang mewajibkan dukungan untuk set instruksi POPCNT dan SSE4.2. Perubahan ini diperkirakan akan semakin mengasingkan pengguna dengan perangkat keras lama, sehingga berpotensi menghambat tingkat adopsi.
Namun, pembaruan 24H2 bukannya tanpa manfaat. Microsoft berencana untuk menggabungkan fungsionalitas AI tingkat lanjut, termasuk peningkatan canggih pada asisten Copilot AI-nya. Fitur-fitur ini bertujuan untuk memanfaatkan Neural Processing Units (NPU) untuk meminimalkan ketergantungan pada server cloud, sebuah langkah yang dapat menarik bagi pengguna yang berfokus pada privasi. Selain itu, pembaruan ini akan memperkenalkan dukungan untuk teknologi Wi-Fi 7 terbaru, menjanjikan peningkatan opsi konektivitas untuk perangkat yang kompatibel.
Di tengah kemajuan ini, keputusan Microsoft untuk mengintegrasikan iklan ke dalam menu Start Windows 11 mendapat kritik. Pembaruan opsional yang saat ini diluncurkan memperkenalkan bagian baru di menu Start yang menyarankan aplikasi dari pengembang terpilih yang tersedia di Microsoft Store, yang mungkin mengurangi pengalaman pengguna bagi sebagian orang.
Yang lebih cerah lagi, survei Steam pada bulan April 2024 menunjukkan bahwa Windows 11 mendapatkan daya tarik yang signifikan di kalangan gamer, dengan mencatat lonjakan dari 41 persen pada bulan-bulan sebelumnya menjadi 45 persen pada bulan April, sementara pangsa Windows 10 menurun menjadi 51 persen. Komunitas game tampaknya lebih mudah menerima OS baru ini, mungkin karena fitur-fiturnya yang ditingkatkan yang mengoptimalkan aplikasi HDR dan AI yang semakin lazim dalam game modern.
Meskipun ada terobosan dalam dunia game, sebagian besar pengguna masih bergantung pada Windows 10, yang mana Microsoft berhenti memperbaruinya dengan fitur-fitur baru tahun lalu. Namun, dukungan untuk OS ini akan terus berlanjut hingga musim gugur tahun depan, dengan perluasan dukungan untuk berbagai edisi hingga Oktober 2025. Dukungan berkelanjutan ini memastikan bahwa Windows 10 tetap menjadi pilihan yang layak dan aman bagi pengguna dan bisnis yang belum siap untuk bertransisi ke Windows 10. sistem terbaru.
Ketika Microsoft beralih ke fitur-fitur yang lebih berteknologi maju di Windows 11, tantangannya tetap ada untuk meyakinkan sebagian besar pengguna Windows bahwa peningkatan versi adalah hal yang layak untuk dilakukan, terutama mereka yang memiliki perangkat keras lama atau mereka yang skeptis terhadap keunggulan OS baru dibandingkan pendahulunya yang sudah tertanam kuat.
VIDEO TERBARU MURDOCKCRUZ :
