CEO Nvidia Jensen Huang Tegaskan Dominasi Tim Hijau di Pasar AI
Dalam dunia hardware AI yang berkembang pesat, NVIDIA telah muncul sebagai pemimpin yang tak terbantahkan, memperkuat dominasinya di industri ini. CEO perusahaan, Jensen Huang, baru-baru ini berbicara di KTT Ekonomi SIEPR 2024, di mana ia menyatakan keyakinannya yang teguh terhadap produk Nvidia, dengan berani mengklaim bahwa meskipun chip pesaing ditawarkan secara gratis, chip tersebut masih kalah dibandingkan alternatif kelas atas Nvidia.
Baca juga: Mengungkap Intel Core Ultra: Penjelasan & Perbedaannya
Dalam pidatonya, Huang menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh John Shoven, seorang profesor ekonomi terkemuka di Universitas Stanford, mengenai potensi munculnya chip saingan yang bisa “cukup baik” untuk menggantikan penawaran Nvidia dengan biaya yang jauh lebih rendah. Tanggapan Huang menjelaskan tantangan kompetitif yang dihadapi Nvidia, dengan menyebutkan tidak hanya pesaing langsungnya tetapi juga pelanggan yang memanfaatkan produk AI Nvidia untuk merancang versi pesaingnya.
Huang menekankan komitmen Nvidia terhadap transparansi, dengan mengungkapkan kebijakan “open-book” perusahaan, yang melibatkan berbagi desain chip saat ini dan masa depan dengan pelanggan dan kolaborator industri.
Meskipun pernyataan Huang mengenai keterbukaan mungkin menimbulkan skeptisisme, laporan dari startup perangkat keras Groq menunjukkan adanya hubungan yang lebih kompleks, dengan pelanggan Nvidia diduga harus berhati-hati saat mencari teknologi akselerasi AI dari perusahaan pesaing untuk menghindari potensi penundaan.
Mantan wakil presiden AMD Scott Herkelman menyebut NVIDIA sebagai “kartel GPU”, yang menegaskan kendali atas rantai pasokan. Huang membela posisi tim hijau, menekankan bahwa chip perusahaan tersebut memiliki Total Biaya Kepemilikan (TCO) yang luar biasa, sebuah metrik yang mempertimbangkan biaya langsung dan tidak langsung. Menurut Huang, faktor-faktor seperti waktu penerapan, kinerja, pemanfaatan, dan fleksibilitas berkontribusi terhadap TCO perusahaan yang mengesankan, menjadikan nilai produknya tak tertandingi.
Meskipun ada potensi perbedaan pendapat, keyakinan Huang bukannya tidak berdasar. Perusahaan saat ini memegang posisi paling berharga ketiga secara global berdasarkan kapitalisasi pasar, dengan nilai $2,19 triliun yang mengesankan. Lonjakan kapitalisasi pasar perusahaan telah menempatkannya berpotensi melampaui Apple di posisi kedua. Kesuksesan individu Huang juga patut diperhatikan, karena ia kini menempati posisi ke-20 dalam Indeks Miliarder Bloomberg, dengan kekayaan mencapai $77,2 miliar.
Ketika NVIDIA terus menavigasi lanskap kompetitif perangkat keras AI yang canggih, kepercayaan diri dan kinerja pasarnya yang tak tergoyahkan menunjukkan masa depan yang cerah bagi perusahaan yang berada di garis depan inovasi teknologi.
VIDEO TERBARU MURDOCKCRUZ :