Penipuan Canggih Gunakan Teknologi Deepfake, Rugi Ratusan Milyar
Dalam insiden kejahatan dunia maya yang mengejutkan, para penipu melakukan penipuan yang sangat canggih menggunakan teknologi deepfake untuk mencuri $25 juta (kisaran 391 Milyar) dari cabang perusahaan multinasional yang dirahasiakan di Hong Kong.
Para penipu menggunakan versi digital dari eksekutif tingkat tinggi dalam panggilan konferensi video, memanipulasi korban untuk mentransfer dana berdasarkan instruksi palsu.
Baca juga : Rumor Konsol Berikutnya: Xbox Series Elite Batal & PlayStation 6 Menanti
Table of Contents
Pengaturan Deepfake yang Rumit
Korban, seorang karyawan dari perusahaan yang ditargetkan, berpartisipasi dalam panggilan konferensi video di mana mereka adalah satu-satunya orang yang nyata di tengah-tengah representasi palsu dari para eksekutif perusahaan. Para penipu dengan sempurna menciptakan kembali suara-suara, meyakinkan korban bahwa panggilan tersebut sah.
Selama panggilan video yang dimanipulasi, korban mengikuti instruksi, mentransfer HK$200 juta (Kisaran 391 Milyar) dalam 15 transaksi ke berbagai rekening bank Hong Kong. Penipuan tersebut tetap tidak terdeteksi sampai korban melaporkan kejadian tersebut ke kantor pusat perusahaan seminggu kemudian.
Kecurigaan Awal Phishing
Korban awalnya mencurigai adanya penipuan phishing ketika dihubungi melalui email tentang dugaan transaksi rahasia. Namun, representasi deepfake dalam panggilan video tersebut menambah lapisan kredibilitas penipuan tersebut.
Para penipu menggunakan teknologi deepfake untuk meniru suara target mereka, membaca naskah selama panggilan video. Tingkat kecanggihan dalam meniru suara memainkan peran penting dalam menipu korban.
Hebatnya, korban tidak berinteraksi langsung dengan representasi deepfake selama video call tersebut. Mereka diminta untuk memperkenalkan diri di awal sesi, dan para deepfake kemudian mengeluarkan instruksi sebelum mengakhiri pertemuan secara tiba-tiba.
Penegakan hukum saat ini sedang menyelidiki insiden tersebut, mengungkapkan bahwa beberapa pekerja di cabang tersebut menjadi sasaran menggunakan taktik konferensi video deepfake yang sama. Namun, hanya satu karyawan yang menjadi korban penipuan tersebut.
Ancaman Deepfake Berlanjut
Insiden ini menggarisbawahi semakin besarnya ancaman teknologi deepfake dalam kejahatan dunia maya, sehingga meningkatkan kekhawatiran akan potensi penipuan finansial dan manipulasi perusahaan. Keberhasilan penipuan ini menyoroti perlunya peningkatan kesadaran dan langkah-langkah keamanan siber terhadap teknik peniruan identitas digital yang terus berkembang.
Saat pihak berwenang menyelidiki penyelidikan ini, penipuan yang menggunakan deepfake ini berfungsi sebagai pengingat akan taktik yang terus berkembang yang digunakan oleh penjahat dunia maya. Organisasi dan individu didesak untuk tetap waspada dan menerapkan langkah-langkah keamanan yang kuat untuk melawan meningkatnya ancaman kejahatan dunia maya berbasis deepfake.
VIDEO TERBARU MURDOCKCRUZ :