>

Negeri Tirai Bambu Kini Semakin Memperketat Aturan Internet

Negeri Tirai Bambu Kini Semakin Memperketat Aturan Internet

Negeri Tiongkok kini semakin memperketat peraturan internetnya untuk memperkuat kontrol atas mesin pencari dan portal berita online. Ini merupakan langkah terbaru dalam dorongan Presiden Xi Jinping untuk mempertahankan kontrol Partai Komunis yang sangat ketat atas berbagai konten.

Pemerintahan Xi tampaknya telah menjadikan “kedaulatan cyber” China sebagai prioritas utama dalam kampanye untuk menyapu bersih segala hal yang berkaitan dalam meningkatkan keamanan. Dia juga menegaskan kembali bagaimana peran Partai Komunis yang berkuasa dalam membatasi dan membimbing diskusi secara online.




Pengembangan budaya dan rencana reformasi lima tahun yang dikeluarkan oleh partai dan Dewan Negara, atau Kabinet, segera menyerukan untuk “penyempurnaan” undang-undang dan peraturan yang terkait dengan internet. Dan ini termasuk sistem kualifikasi untuk orang-orang yang bekerja dalam berita online, menurut rencana tersebut, yang diungkap oleh kantor berita resmi Xinhua.

Mereka akan membatasi segala hal yang berkaitan dengan berbagai rumor secara online, informasi berbahaya, berita palsu, pemerasan berita, media palsu dan reporter palsu, ungkpa media tersebut tanpa memberikan rincian. Pemerintahan Xi telah menyatakan bahwa media harus mengikuti apa yang telah ditetapkan oleh garis partai, menegakkan pedoman yang benar mengenai berbagai opini publik dan mempromosikan “propaganda positif”.

Rencananya hadir di atas kontrol internet ketat, yang mencakup juga pemblokiran situs-situs asing yang populer seperti Google dan Facebook. Bahkan, pemerintah ini beberapa pekan lalu mengeluarkan peraturan ketat untuk berbagai portal berita online dan penyedia jaringan.

Regulator kontrol semacam ini tampaknya menurut mereka diperlukan dalam menghadapi ancaman keamanan yang terus meningkat, dan ini sebenarnya juga dilakukan sesuai dengan hukum. Berbicara lebih luas tentang sektor budaya negara tersebut,mereka  rencananya meminta upaya untuk memperkuat dan memperbaiki “propaganda positif”. Memperkuat dan meningkatkan pengawasan atas opini publik merupakan bentuk nyata dari aturan ini.




Walaupun begitu, negeri Tiongkok telah memiliki internet sejak Mei 1989 dan secara permanen sejak 20 April 1994. Pada tahun 2008, negeri tirai bambu ini menjadi populasi terbesar di Internet dan pada tahun 2016, sekitar 50 persen penduduk China kini sudah memiliki konektivitas internet. Menurut Kaiser Kuo, internet di China sebagian besar digunakan untuk keperluan hiburan, disebut sebagai ” entertainment superhighway “. Namun, ini juga berfungsi sebagai forum publik pertama bagi warga China untuk secara bebas menukar cita-cita mereka. Sebagian besar pengguna online lebih banyak membaca berita, mencari informasi, dan mengecek email mereka. Mereka juga pergi ke BBS atau forum web, menemukan musik atau video, atau mengunduh file.

Sumber referensi : www.reuters.com

Baca juga :



Comments

VIDEO TERBARU MURDOCKCRUZ :

Indra Setia Hidayat

Saya bisa disebut sebagai tech lover, gamer, a father of 2 son, dan hal terbaik dalam hidup saya bisa jadi saat membangun sebuah Rig. Jauh didalam benak saya, ada sebuah mimpi dan harapan, ketika situs ini memiliki perkembangan yang berarti di Indonesia atau bahkan di dunia. Tapi, jalan masih panjang, dan cerita masih berada di bagian awal. Twitter : @murdockcruz Email : murdockavenger@gmail.com