>

GOD OF WAR Game Review : Antara Harapan & Impian Kratos

GOD OF WAR Game Review : Antara Harapan & Impian Kratos

GOD OF WAR (God Of War 4) resmi dirilis pada tanggal 20 april kemarin, dimana pilihan terbaru dari seri God Of War ini akan membawa aksi petualangan baru yang jauh lebih mengesankan. Kita akan melihat kembali sosok Kratos yang tangguh namun dalam bentuk dan  jauh lebih bijaksana, terlebih lagi untuk menjaga anak satu-satunya Atreus. Game ini siap menyajikan pilihan terbaik, termasuk dari segi gameplay maupun kualitas grafis.

Sebagaimana kita tahu, God of War 4 itu sendiri merupakan third-person action-adventure video game yang dikembangkan oleh Santa Monica Studio dan diterbitkan oleh Sony Interactive Entertainment (SIE). Game ini hanya hadir secara eksklusif untuk konsol PlayStation 4, dan ini merupakan angsuran kedelapan dalam seri God of War, dan sekuel God of War III. Jika anda penasaran dengan game tersebut, mari kita ungkap lebih detail dibawah ini.

Baca Juga : Far Cry 5 Game Review : 16 Menit Pertama Yang Benar-Benar Menegangkan

God Of War Game Review : Sekilas Cerita

Ketika game sebelumnya secara longgar didasarkan pada mitologi Yunani,  God of War 4 kini lebih didasarkan pada mitologi Nordik. Kita akan melihat sosok Kratos yang kini jauh lebih dewasa dari sudut wajahnya, meskipun secara utuh ia memiliki tampilan yang sama. 

Setelah selamat dari pertemuan terakhirnya dengan Zeus, Kratos sekarang tinggal bersama putra mudanya, Atreus  jauh di dalam hutan yang terisolasi dari dunia para dewa Norse. Namun, ditempat tersebut banyak dihuni oleh monster ganas dan prajurit yang terabaikan.

Cerita bermula ketika Kratos dan Atreus selesai melakukan upacara pemakaman untuk Faye, istri kedua Kratos dan ibu Atreus. Mereka mengkremasi tubuhnya dan mengumpulkan abunya, berniat untuk menghormati keinginan terakhirnya untuk membawa abunya ke puncak gunung tertinggi di Nine Realms. Awalnya Kratos akan menunda perjalanan karena Atreus belum siap untuk perjalanan berbahaya ini, namun ia terpaksa melakukan perjalanan lebih awal ketika tiba-tiba datang seorang pria misterius dengan kekuatan dewa tiba di rumah mereka, mengancam keluarganya dan memaksa Kratos untuk membunuhnya.

Dari sinilah perjalanan dimulai, dimana Kratos dan Atreus akan melakukan perjalanan yang sangat berbahaya, ketika seorang ayah harus senantiasa melindungi anaknya dari serangan mahluk buas, Giants dan sebagainya. Mereka juga akan menemukan berbagai hal yang baru didalam perjalanan dan banyak teka-teki yang harus diselesaikan untuk menyelesaikan misi.

Apa Yang Kami Alami Dalam God Of War

Intinya sederhana, tidak ada narasi yang panjang didalam cerita single player ini.  Menit pertama  tampaknya kita akan melihat sebuah adegan dramatis, ketika Kratos harus membakar jasad istri didepan anaknya yang masih sangat muda, Atreus. Kemudian hal tersebut berlanjut ketika Kratos menyuruh Atreus untuk melakukan perburuan rusa tanpa harus dibantu olehnya, sehingga ia bisa melihat kemampuan anaknya.

Selain pilihan grafis yang menawan, gameplay awalnya mungkin tampak sedikit membosankan, hanya sesuatu yang membuat saya tertarik adalah senjata Axe yang bisa dilemparkan dan kembali lagi ketangan Kratos dengan tombol yang disesuaikan. Namun, dugaan saya ternyata salah, ketika Atreus berhasil memanah Rusa, tiba-tiba sesosok Raksasa datang dan ingin merebut hasil jarahan Atreus. Disinilah gameplay terasa jauh lebih menarik, meskipun masih terkesan biasa saja.

Kita bisa melakukan banyak aksi kombinasi untuk mengalahkan giant ini, mulai dari pilihan combo panah Atreus, hingga pada pilihan slash and hack yang ditawarkan oleh Kratos. Namun, pilihan tersebut masih terasa agak membosankan, karena saya  belum melihat aksi finishing yang jauh lebih sangar, atau inner power yang biasa hadir pada game sebelumnya.

Ternyata dugaan saya kembali salah, ketika sesesok pria misterius datang kerumahnya tepat saat mereka telah mengalahkan raksasa tersebut. Pria misterius ini melakukan serangan mendadak tanpa diduga oleh Kratos, bahkan terasa jauh lebih kuat jika dibandingkan dengannya. Pria ini sangat cepat, dan bisa memberikan pukulan tiba-tiba jika anda tidak sigap untuk menangkisnya. Saya pikir, apakah Kratos hanya terbatas pada kemampuan ini saja, namun ternyata tidak. Santa Monica Studio tampaknya berhasil melakukan tahapan yang sempurna untuk membuat cerita jauh lebih menarik.

Ketika semua pemain terasa lesu karena musuh yang dihadapi sangat kuat, Kratos hadir dengan kemampuan Spartan Rage yang sangat mempesona, bahkan saya terkejut ketika melihat kemampuan Kratos sesungguhnya. Ia bisa meningkatkan kecepatan dan kekuatannya, dan terlebih lagi, seolah tak ada satupun yang bisa mengalahkan Kratos dengan kemampuan ini. Hanya saja, Spartan Rage memiliki durasi terbatas, sehingga gunakan waktu seefektif mungkin untuk mengalahkan musuh. Hebatnya, ada banyak kemampuan lain yang dimiliki oleh Kratos, termasuk skill yang dimiliki oleh anaknya.

Gameplay

Gameplaynya sangat berbeda dari cicilan sebelumnya, apalagi game ini hanya menyediakan single-player-only. Musuh dalam permainan ini juga berasal dari mitologi Norse, seperti troll, ogres, dan draugrs, serta revenants, makhluk-makhluk yang dipengaruhi oleh seiðr magic.

Perubahan besar adalah bahwa Kratos tidak lagi menggunakan double-chained blades sebagai senjata standarnya. Sebaliknya, ia menggunakan magical battle axe, yang disebut Leviathan Axe,  yang dapat diresapi dengan kemampuan elemen berbeda dan dilemparkan pada musuh (mirip dengan palu Thor Mjölnir).

Leviathan Axe sendiri dapat diupgrade dengan menggunakan rune, dengan satu slot untuk serangan ringan dan yang lainnya untuk yang berat. Ini menyediakan pemain dengan berbagai opsi untuk memenuhi gaya bermain mereka sendiri. Senjata baru lain yang digunakan Kratos adalah perisai. Jika tidak digunakan, lipatannya akan melipat dan tampak seperti baju besi di lengan kiri Kratos. Ketika dipanggil, perisai dapat digunakan secara ofensif dan defensif.  Kratos juga menggunakan pertarungan hand to hand, fitur yang awalnya diperkenalkan di Ascension.

Permainan ini terbuka, tetapi tidak sepenuhnya menghadirkan dunia terbuka. Kita bisa menghadapi pertempuran bos opsional, di samping bos berbasis cerita reguler. Selain itu juga, Permainan ini memiliki elemen-elemen yang mirip dengan permainan video role-playing (RPG), seperti archery knowledge points, serta kemampuan waktu Rage Spartan selama pertempuran, mirip dengan kemampuan “Rage” dari cicilan sebelumnya.

Seperti versi sebelumnya, kemampuan Rage memiliki meter yang secara bertahap terisi selama pertempuran. Dengan kemampuan ini, Kratos menggunakan serangan tangan kosong yang kuat, dan sangat merusak musuh. Ada juga crafting resources, dimana sumber daya ini memungkinkan pemain untuk membuat baju besi baru atau meng-upgrade armor yang ada. Di seluruh dunia game, pemain dapat menemukan peti dengan item bernama Hacksilver, yang merupakan komponen kunci dalam membuat item baru; poin pengalaman (XP) juga diperlukan untuk ini.

Meskipun permainan ini dimainkan sepenuhnya sebagai Kratos,  ada kalanya kita dapat memilih untuk secara pasif mengendalikan putra Kratos, Atreus. Buktinya, pengembang menghadirkan satu tombol yang didedikasikan untuk Atreus dan penggunaannya tergantung pada konteksnya. Misalnya, jika pemain membutuhkan bantuan, mereka dapat melihat musuh, menekan tombol, dan Atreus akan menggunakan busurnya untuk menembakkan panah ke musuh.

Skill & Artifak

Selain slash and hack, Kratos memiliki banyak kemampuan baru yang tidak ditawarkan oleh game sebelumnya. Pilihan favorit saya adalah Leviathan Axe, dimana senjata ini memiliki sifat magis tertentu seperti kemampuan membekukan musuh saat dilemparkan. Mirip dengan World Weapons in Ascension, Axe dapat dibuang, tetapi hanya sementara, karena Kratos dapat memanggilnya kembali ke tangannya. Kratos juga dapat menggunakan Kapak untuk memotong benda-benda tertentu di lingkungan seperti bahan peledak. Senjata itu sendiri memiliki koneksi ke putra Kratos, Atreus, dan Jormungandr ketika Kratos memanggil binatang itu dengannya.

Hadir pula Kratos’ Fists, sederhananya, pilihan tradisional ini lebih pada hand-to-hand combat dengan tinju Kratos yang kuat digunakan untuk menyelesaikan lawan. Talon Bow hadir untuk putra Kratos dengan menggunakan busur dan anak panah, baik untuk berburu maupuan saat embantu ayahnya dalam melawan musuh.

God Of War

Guardian Shield hadir sebagai pilihan dari gauntlet Kratos yang berubah menjadi perisai melingkar untuk menangkis pukulan dan serangan jarak jauh. Akan ada banyak skin untuk perisai, tetapi itu tidak akan mempengaruhi gameplay. Tampaknya perisai juga dapat bergabung menjadi serangan kapak yang lebih kuat.

Selain petualangan, dalam game ini juga hadi berbagai teka-teki untuk bisa anda eksplorasi. Dari semua teka-teki tersebut, hadir sejumlah artifak penting baik untuk gameplay maupun koleksi. Contohnya adalah kehadiran Armor Rune dimana anda bisa menjadikannya sebagai bahan upgrade senjata ataupun armor.

Kesimpulan

Petualangan seru yang siap disajikan dalam God Of War 4 tidak akan sempurna jika bukan anda sendiri yang mengalaminya. Dan sejauh apa yang telah kami coba, pilihan game ini akan memberikan sajian yang jauh lebih menarik, termasuk dalam segi gameplay, kualitas grafis maupun sisi cerita. Pengembang bahkan menjanjikan bahwa tidak ada single campaign yang pendek, bahkan bisa memiliki durasi waktu hingga 30 jam lamanya.

Sajian Gameplay pada awalnya mungkin terasa agak membosankan, namun setelah anda melihat berbagai skill dan armor terbuka, itu semua akan memberikan nuansa yang jauh lebih mengesankan. Apalagi, pertempuran melawan Giants maupun  sesuatu yang jauh lebih besar akan memberikan aksi yang sangat menegangkan. Sekilas saya melihat bahwa God Of War 4 menyajikan cerita yang jauh lebih unik, dimana kita tidak hanya melihat keperkasaan kratos dalam melawan musuh, namun bagaimana ia bisa menjadi seorang ayah yang tegas dan berwibawa dimata anaknya. Ia bisa menjadi seseorang yang sangat bijaksana dalam menentukan keputusan, disisi lain ia nyatanya masih menjadi pejuang tangguh a.k.a Ghost of Sparta.

God Of War 4 sudah tersedia secara resmi di negara kita dan anda bisa mendapatkannya melalui toko resmi yang disediakan oleh Sony, termasuk playstation store Indonesia. Harga yang tersedia untuk game ini sekitar 620 ribuan, namun anda bisa mendapatkan pilihan yang lebih mewah (Deluxe Edition) dengan kisaran harga sekitar 760 ribuan. Satu hal yang pasti, game ini mungkin tidak akan tersedia pada platform lainnya, meskipun suatu hari nanti ia bisa memiliki alternatif lain selain Playstation 4.

 Baca Juga :



Comments

VIDEO TERBARU MURDOCKCRUZ :

Indra Setia Hidayat

Saya bisa disebut sebagai tech lover, gamer, a father of 2 son, dan hal terbaik dalam hidup saya bisa jadi saat membangun sebuah Rig. Jauh didalam benak saya, ada sebuah mimpi dan harapan, ketika situs ini memiliki perkembangan yang berarti di Indonesia atau bahkan di dunia. Tapi, jalan masih panjang, dan cerita masih berada di bagian awal. Twitter : @murdockcruz Email : murdockavenger@gmail.com

One thought on “GOD OF WAR Game Review : Antara Harapan & Impian Kratos

Comments are closed.