>

Seruan “Jangan Lindas Kami Lagi” Menggema di Dunia Digital

Seruan “Jangan Lindas Kami Lagi” Menggema di Dunia Digital

Dunia maya kembali dihebohkan oleh sebuah video yang menampilkan para pengemudi ojek online (ojol) menyerukan kalimat penuh emosi: “Jangan lindas kami lagi, Pak.” Seruan itu muncul setelah tewasnya Affan Kurniawan, pengemudi ojol yang menjadi korban mobil rantis Brimob saat aksi di sekitar Gedung DPR RI, Kamis (28/8).

Baca juga: IBM & AMD Kolaborasi Kembangkan Quantum-Centric Supercomputing

Video berdurasi 53 detik tersebut tersebar luas di berbagai platform media sosial pada Jumat (29/8). Salah satu akun yang membagikan ulang adalah @TheYu*, yang menuliskan caption menyentuh:

“Jangan lindas kami lagi Pak!! Seruan mereka bikin gw merinding. Rest in peace Affan, salam satu aspal.”

Tak hanya berhenti di satu unggahan, seruan itu kemudian menjalar ke berbagai lini digital. Tagar, video pendek, hingga unggahan ulang di berbagai platform memperlihatkan bagaimana jeritan tersebut berubah menjadi simbol perlawanan sekaligus solidaritas.

Di jagat maya, seruan “Jangan lindas kami lagi, Pak” tak lagi dianggap sekadar jeritan komunitas ojol. Salah satu warganet menulis:

“Ini bukan hanya jeritan Ojol, tapi jeritan kami yang tak hanya selalu ditindas namun juga dilindas. Kami yang suaranya tak dipedulikan bahkan disebut beban. Hidup perjuangan!”

Fenomena ini menegaskan kembali peran teknologi dan media sosial sebagai medium penyebaran pesan kolektif. Dalam hitungan jam, narasi dari jalanan bisa menjangkau jutaan pengguna internet, melintasi batas ruang dan waktu.

Konvoi Ojol dan Solidaritas Nyata

Sekitar 1.000 pengemudi ojol turut mengantar mendiang Affan ke pemakaman TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat. Konvoi besar ini bukan hanya simbol persaudaraan di jalanan, tetapi juga gambaran komunitas digital yang kuat—sebab dokumentasi mereka segera viral dan menjadi konsumsi publik nasional.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada keluarga Affan serta komunitas ojol. Ia mengaku berduka dan menyesalkan tragedi yang menewaskan pengemudi ojol tersebut.

Kisah Affan sekaligus menjadi potret bagaimana era digital mengubah cara masyarakat bersuara. Dari jalanan hingga ke linimasa, dari seruan lisan hingga viral di video pendek, teknologi menjadi medium utama penyampaian aspirasi.

Seruan “Jangan lindas kami lagi, Pak” kini tak hanya menggema di jalan, tapi juga terus bergema di ruang digital—sebuah tanda bahwa jeritan publik semakin sulit diabaikan.

Comments

VIDEO TERBARU MURDOCKCRUZ :

Indra Setia Hidayat

Saya bisa disebut sebagai tech lover, gamer, a father of 2 son, dan hal terbaik dalam hidup saya bisa jadi saat membangun sebuah Rig. Jauh didalam benak saya, ada sebuah mimpi dan harapan, ketika situs ini memiliki perkembangan yang berarti di Indonesia atau bahkan di dunia. Tapi, jalan masih panjang, dan cerita masih berada di bagian awal. Twitter : @murdockcruz Email : murdockavenger@gmail.com