Hal Yang Perlu Diketahui : Video Encoder – Istilah & Jenis Yang Tersedia

Apa sih Video Encoder itu? Terus biasa dipake buat apa? Istilah tersebut mengacu pada merupakan perangkat atau software yang mengubah data video mentah dari sumber, seperti kamera atau komputer, menjadi format digital terkompresi yang cocok untuk penyimpanan, transmisi, atau streaming.
Video Encoder menggunakan berbagai algoritme dan teknik untuk mengurangi ukuran file video dengan tetap menjaga kualitas video yang dapat diterima. Kompresi ini sangat penting untuk transmisi dan penyimpanan konten video secara efisien, karena video yang tidak terkompresi bisa memakan banyak data.
Baca juga : Rekomendasi VGA Murah & Terbaik Buat Gaming 1080p
Table of Contents
Cara Kerja Video Encoder
Berikut cara kerja Video Encoder secara umum :
- Capture : Encoder pertama-tama menangkap data video mentah dari sumber, yang dapat berupa umpan kamera langsung, file video, atau tangkapan layar.
- Kompresi: Data video mentah tersebut kemudian diproses melalui algoritma kompresi (codec). Codec ini menganalisis frame video dan menerapkan berbagai teknik untuk mengurangi redundansi dan menghilangkan informasi yang tidak perlu sambil menjaga informasi visual yang penting.
- Pengkodean: Selama pengkodean, codec mengubah data video terkompresi menjadi format digital tertentu, seperti H.264, H.265, VP9, atau AV1. Setiap format memiliki teknik dan pengaturan kompresinya sendiri.
- Bitrate control: Pembuat enkode video sering kali memungkinkan pengguna menyesuaikan kecepatan bit, yang mengontrol jumlah data yang digunakan untuk mewakili setiap detik video. Bitrate yang lebih rendah menghasilkan kompresi yang lebih besar namun dapat menurunkan kualitas video, sedangkan bitrate yang lebih tinggi memberikan kualitas yang lebih baik dengan mengorbankan ukuran file yang lebih besar.
- Output: Video yang telah dikodekan kemudian dikeluarkan sebagai file atau stream video terkompresi. Format terkompresi ini lebih cocok untuk penyimpanan yang efisien, streaming melalui internet, atau penyiaran melalui jaringan televisi.
Faktor Penting Di Aplikasi Populer
Encoder video merupakan komponen penting dalam berbagai aplikasi, antara lain:
- Streaming Video: Platform seperti YouTube, Netflix, dan Twitch menggunakan encoder video untuk mengompresi dan mengirimkan konten video ke pemirsa secara real-time.
- Konferensi Video: Perangkat lunak dan perangkat keras konferensi video menggunakan encoder untuk mengirimkan umpan video melalui internet dengan tetap menjaga kualitas video dan meminimalkan latensi.
- Broadcasting: Penyiar televisi menggunakan encoder untuk mengirimkan konten langsung dan rekaman sebelumnya kepada penonton.
- Video Surveillance: Kamera dan sistem keamanan menggunakan encoder untuk menyimpan rekaman pengawasan secara efisien.
- Pengeditan Video: Software pengeditan video sering kali menyertakan encoder untuk mengekspor video yang diedit dalam berbagai format dan kualitas.
- Pembuatan Konten Video Online: Pembuat konten di platform seperti YouTube dan Vimeo menggunakan pembuat enkode untuk mengompresi dan mengunggah video ke saluran mereka.
Baca juga : MacBook Air 2022 Preview : Masih Cocok Buat Rekomendasi?
Jenis Yang Tersedia
Ada berbagai jenis pengkodean video dan codec (algoritma kompresi-dekompresi) yang digunakan untuk tujuan yang telah disebutkan di atas. Berikut adalah beberapa jenis pengkodean video yang sudah hadir secara umu :
- 264 (AVC): Ini adalah salah satu codec video yang paling banyak digunakan untuk kompresi dan mendistribusikan konten video melalui internet. H.264 (AVC) bisa memberikan kualitas video yang baik dan kompresi yang cukup efisien, sehingga cocok untuk berbagai aplikasi, mulai dari streaming hingga konferensi video.
- 265 (HEVC): High-Efficiency Video Coding (HEVC) merupakan penerus H.264 dan menawarkan efisiensi kompresi yang lebih baik, yang berarti dapat menghasilkan kualitas video serupa pada bitrate lebih rendah. Ini sangat penting untuk streaming video 4K dan 8K.
- VP9: Dikembangkan oleh Google, VP9 merupakan open-source video codec yang dirancang untuk memberikan kompresi video berkualitas tinggi. Biasanya digunakan di browser web untuk streaming konten video, termasuk YouTube.
- AV1: Codec AOMedia Video 1 (AV1) merupakan codec open-source lainnya yang dikembangkan oleh Alliance for Open Media (AOMedia). Ini merupakan odec video baru yang masih dalam pengembangan. Intinya menawarkan efisiensi kompresi yang mirip dengan HEVC, tetapi bebas royalti, yang menjadikannya pilihan yang lebih menarik bagi sebagian pengguna.
- MPEG-2: Codec standar lama yang biasa digunakan untuk DVD, siaran televisi digital, dan beberapa aplikasi streaming video. Meskipun kurang efisien dibandingkan codec yang lebih baru, codec ini masih digunakan dalam konteks tertentu.
- MPEG-4: MPEG-4 merupakan codec serbaguna yang digunakan untuk berbagai aplikasi, termasuk streaming video, konferensi video, dan kompresi multimedia. Ini mencakup berbagai profil, seperti DivX dan Xvid, untuk kasus penggunaan yang berbeda.
- 263: Ini Juga codec lama yang populer untuk konferensi video dan streaming video web awal. Sebagian besar telah digantikan oleh codec yang lebih canggih seperti H.264 dan H.265.
- Theora: Codec video open-source dan bebas royalti, Theora dikembangkan sebagai bagian dari kerangka multimedia Ogg. Ini kurang umum digunakan saat ini tetapi masih didukung di beberapa software tertentu.
Simpulan
Video encoder berperan penting dalam membuat konten video lebih mudah diakses dan dikelola di dunia digital saat ini, di mana video merupakan bentuk komunikasi, hiburan, dan penyebaran informasi yang lazim.
Pilihan jenis pengkodean video atau codec bergantung pada faktor-faktor seperti tujuan penggunaan, bandwidth yang tersedia, dukungan hardware, dan pertimbangan lisensi. Aplikasi dan platform yang berbeda mungkin memprioritaskan codec yang berbeda untuk menyeimbangkan antara kualitas video dan kompresi data.
VIDEO TERBARU MURDOCKCRUZ :