Satelit Komunikasi VHTS Pertama di Indonesia SATRIA Resmi Meluncur

Satelit komunikasi SATRIA berhasil diluncurkan dengan menggunakan SpaceX Falcon 9 dari Cape Canaveral, Florida. SATRIA (SAteliT Republik IndonesiA) adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia.
Dengan kapasitas throughput sebesar 150 Gbps, teknologi ini akan menyediakan internet berkecepatan tinggi ke ribuan pulau di seluruh pelosok nusantara Indonesia, memberikan konektivitas di ribuan zona untuk sekolah, rumah sakit, berbagai fasilitas umum lain, serta fasilitas pemerintah daerah yang belum terhubung melalui sistem komunikasi terestrial atau satelit yang sudah ada.
Baca juga : Samsung Ungkap TV QLED 4K 98 inci Terbaru Senilai 119 Juta Lebih
Thales Alenia Space, perusahaan joint venture antara Thales (67%) dan Leonardo (33%), dipilih untuk membangun satelit tersebut oleh konsorsium Satelit Nusantara Tiga (SNT) atas nama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Satelit berkapasitas tinggi very-high-throughput satellite (VHTS) ini didasarkan pada platform Spacebus NEO all-electric dari Thales Alenia Space dan dilengkapi dengan prosesor digital generasi kelima. Perusahaan ini juga menyediakan dua pusat kendali satelit — utama dan cadangan — serta segmen darat (mission ground segment) untuk muatan digital yang lengkap (all-digital payload). Selain itu, Thales Alenia Space telah menyelenggarakan program pelatihan lengkap bagi insinyur-insinyur SNT, yang sebagian telah bergabung dengan tim proyek di fasilitas Thales Alenia Space di Cannes dan Toulouse selama program ini berlangsung.
SATRIA akan menjadi satelit komunikasi VHTS pertama di Indonesia, dan juga yang paling kuat di kawasan Asia Tenggara. Dengan massa peluncuran seberat 4.6 ton, satelit ini akan beroperasi pada frekuensi Ka band dan beredar di orbit 146° E dengan masa operasional 15 tahun.
“Saya senang melihat SATRIA berhasil diluncurkan. Misi ini akan menyediakan internet berkecepatan sangat tinggi di seluruh pelosok nusantara Indonesia dan membantu pengembangan infrastruktur digital negara ini,” kata Marc-Henri Serre, Thales Alenia Space Executive Vice President, Telecommunications. “Setelah pembangunan satelit Palapa-D dan Telkom-3S, Telkom 3 payload, dan satelit Telkom 113 yang akan datang, keberadaan SATRIA mengonfirmasi suksesnya kemitraan kami dengan operator telekomunikasi Indonesia.”
TENTANG THALES ALENIA SPACE Dengan pengalaman lebih dari 40 tahun dan kombinasi unik dari berbagai keterampilan, keahlian, dan latar belakang budaya, Thales Alenia Space menyediakan solusi-solusi yang ekonomis untuk telekomunikasi, navigasi, pengamatan planet Bumi, pengelolaan lingkungan, eksplorasi, ilmu pengetahuan, dan infrastruktur orbital. Berbagai negara dan industri swasta mengandalkan Thales Alenia Space untuk merancang sistem berbasis satelit yang menyediakan layanan kapan saja dan di mana saja dalam koneksi dan penentuan posisi, pemantauan planet kita, peningkatan pengelolaan sumber daya alam, dan eksplorasi tata surya maupun lebih dari itu. Thales Alenia Space melihat luar angkasa sebagai cakrawala baru yang membantu membangun kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan di Bumi. Sebagai usaha joint venture antara Thales (67%) dan Leonardo (33%), Thales Alenia Space juga bekerja sama dengan Telespazio untuk membentuk perusahaan induk Space Alliance yang menawarkan berbagai jasa layanan lengkap. Thales Alenia Space mencatatkan pendapatan consolidated revenues sekitar 2,2 miliar euro pada tahun 2022 dan memiliki sekitar 8.500 karyawan di 17 lokasi di 10 negara di Eropa dan sebuah pabrik di Amerika Serikat.
VIDEO TERBARU MURDOCKCRUZ :