Populasi Berkurang, Pemerintah Kota Jepang Gunakan ChatGPT Sebagai Solusi
Hadirnya AI tampaknya bisa membantu banyak hal dalam dunia nyata. Buktinya, kota Yokosuka di Jepang beralih ke ChatGPT gara-gara minimnya pekerja di kota tersebut. Idenya disini, hadirnya AI chatbot bisa melakukan tugas efektif seperti “meringkas kalimat, memeriksa kesalahan ejaan, dan menciptakan ide”.
Baca juga : Update Terbaru WhatsApp Untuk iOS : Bisa Bikin Stiker Langsung Loh!
Dalam laporan yang diungkap CNN, kota Yokosuka memiliki pegawai sekitar 4.000. Dan kini mereka bisa menggunakan ChatGPT untuk tugas administratif.
“Dengan berkurangnya populasi, jumlah karyawan menjadi terbatas. Namun, ada banyak tantangan administrasi,” kata Takayuki Samukawa, perwakilan hubungan masyarakat untuk departemen manajemen digital Yokosuka, kepada The Japan Times.
“Jadi kami bertujuan untuk menggunakan alat TIK [Teknologi Komunikasi Informasi] yang berguna, seperti ChatGPT, untuk membebaskan sumber daya manusia dari hal-hal yang hanya dapat dilakukan dalam format orang-ke-orang,” tambah Mr Samukawa.
Mr Samukawa juga melanjutkan dengan mengatakan bahwa kota berencana untuk menggunakan chatbot selama uji coba untuk tugas-tugas seperti meringkas dan menyusun dokumen dan mengembangkan salinan untuk pemasaran dan komunikasi.
Sayangnya, hadirnya ChatGPT tampaknya tidak selalu baik dimata pemerintah atau perusahaan. Awal bulan ini, Italia untuk sementara memblokir ChatGPT karena masalah privasi data, dan itu menjadi negara Barat pertama yang mengambil tindakan seperti itu terhadap chatbot kecerdasan buatan (AI) yang populer.
Otoritas Perlindungan Data negara itu mengatakan perusahaan AS OpenAI, yang membuat ChatGPT, tidak memiliki dasar hukum untuk membenarkan “pengumpulan dan penyimpanan massal data pribadi untuk tujuan ‘melatih’ algoritme yang mendasari pengoperasian platform”.
VIDEO TERBARU MURDOCKCRUZ :