Kejahatan Cyber Di Indonesia Semakin Meresahkan Seiring meningkatnya Penjahat Lokal
Dunia Cyber tampaknya sudah tidak asing di negara kita, karena keberadaan para peretas atau hacker kini semakin lama semakin tumbuh di Indonesia dengan cukup pesat. Disatu sisi, ini memiliki dampak baik, ketika mereka bisa menjadi simbol majunya teknologi dan bisa menjadi kekuatan tersendiri yang ditakuti lawan, namun dampak negatifnya, beberapa dari mereka memiliki ancaman serius terhadap keamanan dan kemungkinan terjadinya serangan Cyber yang bisa memicu Ransomware atau sejenisnya.
Melihat hasil dari Akamai Report, sebuah perusahaan dari Amerika Serikat yang meneliti riset terhadap ancaman global dari peretas melaporkan bahwa Indonesia ternyata sudah menjadi surga bagi para penjahat Cyber sejak tahun 2003. Dan mereka mulai berkembang hingga saat ini, dimana Sharing Vision menyampaikan hasil penelitiannya bahwa Indonesia terkena lebih dari 42.000 serangan cyber setiap hari. Dan laporan tersebut juga didukung fakta bahwa Polda Metro Jaya telah menangani 1.207 kasus dari 1.627 kasus selama tahun 2016 kemarin. Itu artinya bahwa mereka menangani 70% kasus yang berhubungan dengan kejahatan dunia maya.
Siapakah Mereka?
Walaupun belum ada data resmi yang dirilis dari pihak kepolisian, tapi menurut subdit IT/Cyber Crime menyatakan bahwa mereka telah menangkap lebih dari 497 orang dari rentang 2012 hingga april 2015, dan ternyata 389 orang diantaranya merupakan warga negara asing, dan 108 orang lainnya merupakan warga negara Indonesia.
Yudhi Kukuh, Technical Consulat dari PT.Prosperita dari ESET Indonesia, menyatakan bahwa menemukan siapa yang bertanggung jawab atas kejahatan Cyber memang sangat sulit. Tapi ia menemukan data bahwa tingkat kejahatan Cyber yang dilakukan oleh orang Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Dia mengemukakan hal tersebut ketika timnya menemukan data tentang penyebaran malware Remote Acces Trojan (RAT) lokal di Indonesia, ternyata dilakukan secara terbuka melalui beberapa forum lokal. Dimana pelaku tersebut menawarkan berbagai program RAT dengan kisaran harga yang cukup terjangkau.
Jika Indonesia dulunya hanya menjadi target kejahatan Cyber, yang memiliki pengguna internet lebih dari 88.1 juta orang, kini Indonesia bisa berubah menjadi sarang pelaku kejahatan cyber, dimana pola ini hampir mirip dengan kejahatan narkoba.
Eset tampaknya menjadi salah satu pihak yang memprediksi kemunculan malware lokal, dimana Yuhdi Kukuh mengatakan hal tersebut lebih lanjut, “Sejak akhir 2016 kami sudah memprediksi kemunculan banyak malware lokal, terlebih lagi dengan mudahnya orang mendapatkan script yang disebar secara cuma-cuma atau diperjualbelikan dengan harga yang murah di dunia Underground atau dark web yang menjadi salah satu pemicu semakin maraknya kejahatan siber di Indonesia. Temuan ini semakin “menguatkan” prediksi tersebut”.
Sejak itulah kita semua harus menyadari bahwa kejahatan Cyber di Indonesia tak pelak lagi semakin meningkat. Harapan pun muncul dari berbagai pihak, khususnya kami yang mengajak semua lapisan masyarakat, pemerintah maupun korporasi untuk melakukan “Sadar Akan Kejahatan Cyber” seperti yang dilakukan tim ESET dalam jurnal pendeknya.
Dan kini ESET kini menjadi salah satu perusahaan keamanan yang konsisten terhadap hal ini, serta mengajak kita semua untuk “Aware” terhadap kejahatan Cyber yang bisa terjadi kapan saja kepada kita.
Sumber referensi : http://www.bacapikirshare.org/
VIDEO TERBARU MURDOCKCRUZ :