Guncangan Besar di Intel: 20.000 PHK, Kebijakan Kerja Hybrid Diperketat

Intel kembali menggemparkan industri teknologi setelah CEO baru, Lip-Bu Tan, mengumumkan langkah-langkah drastis dalam laporan keuangan terbaru. Tak hanya merencanakan PHK besar-besaran yang bisa memengaruhi lebih dari 20.000 karyawan, Tan juga memperketat kebijakan kerja hybrid, mewajibkan pegawai masuk kantor minimal empat hari dalam seminggu.
Baca juga: AMD Radeon RX 9060 XT Meluncur 18 Mei, Siap Tantang RTX 5060 Ti?
Dalam catatan kepada investor, Tan menegaskan bahwa Intel tengah melakukan penyederhanaan operasional untuk memperkuat masa depan perusahaan. Ini mencakup pemangkasan berbagai departemen, penghentian produk non-inti, hingga restrukturisasi besar-besaran yang akan berlangsung mulai kuartal kedua 2025.
“Tidak ada jalan lain. Kita harus membuat keputusan sulit untuk memastikan fondasi yang kuat bagi masa depan,” tegas Tan. Ia juga memperkenalkan istilah baru “de-laborating” — sebuah eufemisme korporat untuk PHK massal.
Ini bukan pertama kalinya Intel melakukan pengurangan besar. Tahun lalu, Intel memangkas 15.000 pekerja, disusul 2.000 lainnya di beberapa lokasi AS. Sejak awal 2025, sekitar 2.300 karyawan tambahan, termasuk 400 dari Mobileye, juga terkena imbas.

Tak hanya soal PHK, Tan mengubah aturan kerja hybrid: mulai 1 September, pekerja yang sebelumnya wajib hadir tiga hari seminggu kini harus datang empat hari. Alasan utamanya, menurut Tan, adalah untuk meningkatkan keterlibatan, kolaborasi, dan produktivitas — meski efektivitasnya masih menjadi perdebatan luas.
Intel juga menargetkan pemangkasan biaya operasional sebesar $500 juta tahun ini, dengan pengurangan lebih lanjut di tahun-tahun mendatang. Ini mencakup penghematan di bidang riset & pengembangan, pemasaran, serta pengelolaan administrasi.
Tak berhenti di sana, Tan menyebut bahwa birokrasi yang berlapis-lapis telah menghambat inovasi di Intel. Ia berkomitmen memangkas struktur manajemen dan memangkas rapat-rapat yang dinilai tidak perlu.
Sementara itu, laporan keuangan Intel menunjukkan pendapatan kuartal pertama sebesar $12,67 miliar, sedikit turun dibandingkan tahun lalu namun masih melampaui ekspektasi analis. Namun proyeksi untuk kuartal kedua — antara $11,2 hingga $12,4 miliar — tetap mengecewakan pasar.
Intel juga mengungkapkan adanya kekurangan kapasitas produksi untuk chip Intel 7, dipicu lonjakan permintaan pada prosesor lama seperti Raptor Lake dan Alder Lake, di tengah minat yang lesu terhadap chip AI terbaru yang lebih mahal.
VIDEO TERBARU MURDOCKCRUZ :