ASUS Vivobook S14 (S3407VA) Review: Rekomendasi Laptop Terbaik Budget 12 Jutaan?
Pasar laptop kelas menengah kembali kedatangan pemain baru dari ASUS lewat lini Vivobook S14 (S3407VA). Seri ini hadir dengan pendekatan yang cukup menarik — desain ramping dan stylish, bobot ringan, serta performa yang digadang-gadang mumpuni berkat prosesor Intel generasi terbaru.
Menariknya, ASUS memadukan chip seri-H berdaya tinggi ini ke dalam bodi laptop yang sangat tipis dan ringan. Secara teori terdengar menjanjikan — tapi di sisi lain juga menimbulkan pertanyaan: apakah desain setipis ini sanggup menampung tenaga prosesor yang dikenal panas?
Kita akan lihat bagaimana performa sesungguhnya laptop ini, seberapa efisien pendinginannya, dan apakah Vivobook S14 layak jadi pilihan di kelas menengah untuk tahun 2025.
Baca juga: 7 Rekomendasi Monitor Editing Murah Budget 1 Jutaan Tahun 2025
Table of Contents
Harga
Dengan banderol Rp 12.499.000, ASUS Vivobook S14 masuk ke segmen mid-range yang kini semakin padat, di mana pengguna menuntut keseimbangan antara portabilitas, performa, dan daya tahan.
Link Pembelian ASUS Vivobook S14 (S3407VA) ~ Shopee
Desain
ASUS Vivobook S14 (S3407VA) tampil dengan desain yang terlihat modern dan profesional, khas lini Vivobook. Secara visual memang menarik — garis bodinya bersih, ramping, dan terasa minimalis. ASUS juga menambahkan logo dengan ukiran CNC yang membuat tampilannya sedikit lebih berkelas, meskipun tidak sampai terasa premium seperti seri Zenbook.
Bodi laptop ini punya ketebalan hanya 1.59 cm dengan bobot sekitar 1.4 kg, sehingga cukup ringan dan mudah dibawa ke mana saja. Untuk mobilitas harian, ini jelas menjadi nilai jual utama. Namun, dari sisi finishing, versi warna Cool Silver yang kami uji terasa agak kasar di permukaan dan mudah meninggalkan bekas sidik jari atau noda halus. Jadi meskipun tampilannya sekilas mirip Mac-style, nuansa materialnya belum sepenuhnya halus atau solid di tangan.
Sisi positifnya, konstruksi engsel cukup kuat dan tidak mudah goyah ketika layar dibuka Sebagian (atau hampir setengahnya). Bahan bodinya juga memenuhi standar MIL-STD 810H yang menandakan ketahanan lebih baik terhadap getaran atau benturan ringan — poin penting untuk pengguna mobile. Tapi perlu dicatat, bagian bawah bodi masih terasa agak fleksibel saat ditekan, sesuatu yang cukup umum di laptop tipis kelas menengah.
Keyboard, Touchpad dan Konektivitas
Sisi input dari ASUS Vivobook S14 ini masih mempertahankan karakter khas laptop seri Vivobook — sederhana tapi cukup nyaman. Keyboard-nya hadir dengan tata letak yang rapi dan jarak antar tombol yang pas untuk mengetik dalam waktu lama. Tidak ada hal yang istimewa, tapi juga tidak mengecewakan. Tombolnya terasa lembut dengan feedback yang cukup, meskipun permukaannya sedikit licin ketika digunakan dalam waktu lama.
Yang menarik justru ada di bagian touchpad. ASUS membuatnya jauh lebih luas dari rata-rata laptop 14 inci di kelas ini, dan responsnya terasa cepat serta presisi. Tambahan fitur gesture shortcut di permukaan touchpad juga cukup berguna — misalnya bagian kiri bisa digunakan untuk mengatur volume, dan bagian kanan untuk menyesuaikan kecerahan layar. Hal-hal kecil seperti ini terasa praktis dalam pemakaian sehari-hari, meski kadang sensitivitas gesturenya bisa sedikit berlebihan jika tidak terbiasa.
Dari sisi konektivitas, Vivobook S14 membawa port yang tergolong cukup modern, meski jumlahnya tidak banyak:
- 2x USB 3.2 Gen 1 Type-C (mendukung Power Delivery dan Display Output)
- 2x USB 3.2 Gen 1 Type-A
- 1x HDMI 1.4
- 1x Audio Jack 3.5mm combo
Keunggulannya, kedua port USB-C sudah mendukung pengisian daya, sehingga pengguna bisa melakukan charging lewat adapter bawaan 65W atau bahkan charger USB-C pihak ketiga.
Kecepatan pengisian dayanya juga patut diapresiasi — dari 53% ke penuh hanya memakan waktu sekitar 46 menit, relatif cepat untuk laptop tipis.
Untuk koneksi nirkabel, laptop ini sudah dibekali Wi-Fi 6 (802.11ax) dan Bluetooth 5.3. Tidak ada yang revolusioner, tapi cukup relevan untuk kebutuhan 2025. Satu-satunya catatan, jumlah port yang terbatas mungkin agak kurang ideal untuk pengguna yang butuh konektivitas ekstra seperti SD card reader atau port LAN, karena semua koneksi eksternal kini bergantung pada adapter tambahan.
Layar dan Audio
ASUS Vivobook S14 (S3407VA) hadir dengan layar 14 inci WUXGA (1920×1200 piksel) berpanel IPS-level dan rasio 16:10 — format yang kini semakin umum di laptop produktivitas karena memberikan ruang vertikal lebih luas. Tingkat kecerahan mencapai 300 nits, dan panel ini juga sudah bersertifikasi TÜV Rheinland untuk mengurangi emisi cahaya biru, jadi relatif aman untuk penggunaan jangka panjang.
Secara tampilan, layar ini cukup cerah dan nyaman dipandang. Warna yang dihasilkan terlihat netral, dan sudut pandangnya lebar khas panel IPS. Sayangnya, cakupan warnanya masih terbatas di kisaran 45% NTSC, yang artinya akurasi warna belum bisa diandalkan untuk kebutuhan kreatif seperti desain grafis profesional atau color grading video. Untuk browsing, mengetik, atau streaming, layar ini sudah memadai, tapi jangan berharap tingkat saturasi atau kontras mendekati OLED.
Satu hal yang patut diapresiasi, layar ini memiliki lapisan anti-glare, sehingga pantulan cahaya bisa diredam cukup baik. Saat digunakan di luar ruangan atau di bawah pencahayaan terang, visibilitasnya tetap terjaga. ASUS sepertinya memang menargetkan laptop ini untuk aktivitas kerja kasual dan produktivitas ringan, bukan untuk kebutuhan visual tingkat lanjut.
Untuk sektor audio, kualitas speaker bawaan tergolong ok tapi bukan yang terbaik. Suaranya jernih dengan separasi yang cukup baik, cocok untuk menonton film atau mendengarkan musik ringan. Namun, volume maksimumnya tidak terlalu besar, dan di frekuensi rendah atau bass, masih terasa tipis. Untuk pengalaman multimedia yang lebih memuaskan, menggunakan headphone atau speaker eksternal jelas lebih disarankan.
Webcam dan Fitur Keamanan
ASUS Vivobook S14 (S3407VA) dibekali kamera FHD dengan fungsi IR yang sudah mendukung Windows Hello — artinya pengguna bisa membuka kunci laptop cukup dengan wajah, tanpa perlu mengetik password. Fitur ini bekerja cepat selama pencahayaan cukup terang, dan proses face recognition-nya terasa responsif dalam kondisi ideal.
Menariknya, ASUS juga masih menyertakan privacy shutter fisik di bagian atas layar. Fitur sederhana ini sangat berguna untuk keamanan dan privasi, terutama bagi pengguna yang sering bekerja di ruang publik atau meeting online.
Dari segi kualitas, hasil kamera tergolong cukup bagus untuk kelas laptop non-premium — warna natural, tidak terlalu pucat, dan detail wajah masih terlihat jelas. Namun, performanya akan menurun di area kurang cahaya; gambar bisa tampak sedikit grainy atau ber-noise. Jadi, untuk hasil terbaik, sebaiknya digunakan di area dengan pencahayaan ruangan yang cukup terang.
Spesifikasi S3407VA & Fitur Tambahan
| Kategori | Spesifikasi |
| Model | S3407VA |
| Pilihan Warna | Cool Silver, Matte Gray |
| Sistem Operasi | Windows 11 Home (Direkomendasikan ASUS Windows 11 Pro untuk bisnis) |
| Prosesor | Intel® Core™ 5 Processor 210H 2.2 GHz (12MB Cache, hingga 4.8 GHz, 8 cores, 12 Threads) |
| Grafis | Intel® UHD Graphics |
| Memori (RAM) | 8GB DDR5 on board |
| Penyimpanan | 1TB M.2 NVMe™ PCIe® 4.0 SSD |
| Slot Ekspansi | 1x DDR5 SO-DIMM slot, 1x M.2 2280 PCIe 4.0×4 |
| Layar | 14.0 inci, WUXGA (1920 x 1200) rasio 16:10, IPS-level Panel, LED Backlit, 60Hz, 300nits, 45% NTSC, Anti-glare, bersertifikasi TÜV Rheinland |
| Port I/O | 2x USB 3.2 Gen 1 Type-C (mendukung display / power delivery), 2x USB 3.2 Gen 1 Type-A, 1x HDMI 1.4, 1x 3.5mm Combo Audio Jack |
| Kamera | FHD camera dengan fungsi IR (mendukung Windows Hello) + Privacy shutter |
| Jaringan | Wi-Fi 6(802.11ax) (Dual band) 2*2 + Bluetooth® 5.3 |
| Baterai | 70WHrs, 4S1P, 4-cell Li-ion |
| Adaptor Daya | TYPE-C, 65W AC Adapter |
| Berat | 1.40 kg |
| Dimensi | 31.52 x 22.34 x 1.59 ~ 1.79 cm |
| Ketahanan | US MIL-STD 810H military-grade standard |
| Software Tambahan | Microsoft Office Home 2024 + Microsoft 365 Basic, Xbox Game Pass for PC_3 bulan |
ASUS Vivobook S14 (S3407VA) membawa prosesor Intel Core 5 210H, chip kelas menengah baru dari keluarga Intel Core generasi terbaru. Prosesor ini punya 8 core dan 12 thread, dengan kecepatan hingga 4.8 GHz. Menariknya, seri Core 5 ini sebenarnya merupakan alternatif dari lini Intel Ultra — ditujukan untuk pengguna yang tidak terlalu membutuhkan modul NPU (Neural Processing Unit) untuk akselerasi AI.
Artinya, CPU ini lebih sederhana dan berfokus pada kinerja tradisional — cocok buat pengguna yang menginginkan performa solid tanpa membayar lebih untuk fitur AI yang saat ini masih terbatas pemakaiannya. Namun, karena menggunakan arsitektur baru dan membawa label “H-series”, performanya tetap cukup tinggi, meski di bodi laptop yang ramping seperti ini, thermal throttling kadang menahan performa puncak saat beban berat.
Untuk grafis, Vivobook S14 masih mengandalkan Intel UHD Graphics dengan 48 Execution Units (EUs) dan clock hingga 1.4 GHz. GPU ini memakai memori bersama (shared memory) dari sistem utama, yang bisa mencapai hingga 8GB VRAM. Dalam praktiknya, GPU ini hanya ideal untuk tugas grafis ringan — seperti desain dasar, multimedia, atau game kasual seperti Valorant dan CS2 di setting rendah.
Laptop ini dilengkapi RAM 16GB DDR5 5600 MHz, dengan konfigurasi 8GB onboard + 8GB di slot SO-DIMM. ASUS masih menyediakan satu slot kosong untuk upgrade — kalian bisa mengganti modul 8GB dengan 16GB untuk total 24GB, meski fitur dual channel optimal hanya berlaku jika kapasitas dan kecepatan RAM seimbang. Kapasitas 16GB default-nya sendiri sudah cukup ideal untuk kebutuhan modern, seperti multitasking berat, editing foto, atau menjalankan software produktivitas.
Untuk penyimpanan, ASUS memberikan SSD PCIe 4.0 berkapasitas 1TB, dengan kecepatan baca yang bisa menembus 6GB/s. Respons sistem cepat, waktu boot singkat, dan ruang penyimpanan lega jadi nilai tambah, meski tidak ada slot M.2 tambahan, jadi satu-satunya opsi upgrade adalah mengganti SSD bawaan.
Selain itu, ASUS memberikan paket lengkap untuk pengguna umum. Windows 11 Home sudah terpasang, bersama Microsoft Office Home 2024 + Microsoft 365 Basic, dan bonus Xbox Game Pass for PC selama 3 bulan. Tak ketinggalan, ada garansi global 3 tahun dengan standar layanan ASUS yang cukup baik di Indonesia.
Performa
Masuk ke bagian performa, ASUS Vivobook S14 (S3407VA) ini terlihat cukup menarik di atas kertas dengan CPU Intel Core 5 210H—chip 8-core 12-thread dengan boost clock hingga 4.8GHz dan TDP maksimal 45W. Namun, hasil pengujian di dunia nyata menunjukkan bahwa potensi performanya belum sepenuhnya dimaksimalkan oleh desain tipis laptop ini.
Dalam pengujian Cinebench R23, skor multi-core yang diperoleh ada di kisaran 9643 poin, sementara single-core mencatat sekitar 1624 poin. Di Cinebench 2024, hasilnya mencapai 465 poin multi-core dan 85 poin single-core. Skor ini secara umum masih setara dengan prosesor generasi sebelumnya seperti Intel Core i5-13420H, yang menandakan bahwa peningkatan performa dari seri “Core 5” belum signifikan.
Sementara itu, kinerja GPU Intel UHD Graphics juga bisa dibilang standar. Chip grafis ini punya 48 Execution Units (EUs) dengan clock maksimal 1.4GHz, dan berbagi memori dengan RAM utama. Untuk kebutuhan harian seperti video playback 4K, streaming, hingga editing ringan di Photoshop atau Premiere, performanya masih stabil. Namun untuk gaming, hasilnya jelas terbatas:
- CS2 (Full HD, Medium Setting): ~39 FPS rata-rata
- Cyberpunk 2077 (Full HD, Low Setting): ~14 FPS
- Valorant (Full HD, Medium): ~55–60 FPS
Kinerja ini cukup buat casual gaming, tapi tidak ideal untuk judul berat. Menariknya, terkadang sempat terjadi micro freeze di beberapa game, kemungkinan karena driver Intel Graphics yang masih baru dan belum sepenuhnya stabil.
Dalam skenario produktivitas modern, seperti Adobe Premiere Pro atau Photoshop 2025–2026, performanya masih bisa diandalkan. Proses rendering ringan berjalan mulus, dan multitasking beberapa aplikasi tetap responsif. Tapi untuk aplikasi berbasis 3D seperti AutoCAD 2026, performanya menurun cukup drastis—masih bisa dijalankan, tapi terasa lambat karena keterbatasan GPU.
Dari sisi suhu, bagian atas keyboard terasa hangat saat full load, terutama di area tengah. Namun kipasnya cukup senyap dan masih bisa dikontrol lewat software MyASUS, termasuk mode Performance dan Whisper. Pendinginan ini masih tergolong aman, tapi jelas bukan laptop yang dirancang untuk workload berat jangka panjang.
Keterbatasan utama terlihat pada thermal throttling—ketika beban tinggi, suhu CPU bisa menyentuh 93°C, membuat sistem menurunkan kecepatan clock agar tetap aman. Dalam skenario beban berat, konsumsi daya CPU rata-rata ada di 29W, jauh di bawah limit maksimumnya 45W. Hal ini menunjukkan bahwa pendingin tunggal dengan satu heatpipe kurang memadai untuk menahan panas dari chip H-series di bodi ramping seperti ini.
Secara keseluruhan, Vivobook S14 S3407VA menawarkan performa yang cukup untuk pekerjaan modern dan multitasking, tapi belum ideal untuk mereka yang mengejar performa mentah atau kestabilan jangka panjang di tugas berat. Faktor panas dan efisiensi pendingin masih jadi kompromi utama dari desain tipisnya
Kesimpulan
Secara keseluruhan, ASUS Vivobook S14 (S3407VA) hadir sebagai laptop kelas menengah yang punya nilai cukup menarik untuk pengguna produktif yang butuh perangkat ramping, modern, dan efisien. Prosesor Intel Core 5 210H di dalamnya membawa napas baru dengan efisiensi tinggi dan performa yang stabil untuk penggunaan sehari-hari, tapi belum menawarkan lompatan besar dibanding seri H sebelumnya.
Untuk aktivitas harian seperti bekerja, menulis, multitasking, hingga editing ringan, laptop ini bisa diandalkan. Layarnya nyaman dipakai lama, konektivitas sudah modern (dua port USB-C dengan dukungan Power Delivery dan Display Output), dan bonus seperti Windows 11 Home, Microsoft Office Home 2024, serta garansi 3 tahun membuatnya terasa ready-to-use langsung dari kotak.
Namun, performa termal dan grafis jadi titik yang agak mengecewakan. Dengan TDP 45W di bodi setipis ini, CPU sering menurunkan performa karena suhu tinggi. GPU bawaan Intel UHD Graphics juga terasa terbatas, bahkan untuk gaming ringan sekalipun. Laptop ini jelas tidak ditujukan untuk pengguna yang mengejar performa tinggi atau kreativitas berat seperti rendering 3D atau gaming kompetitif.
Bagi pengguna kantoran, pelajar, atau kreator kasual yang lebih mengutamakan portabilitas, tampilan profesional, dan daya tahan baterai yang cukup baik, Vivobook S14 masih bisa jadi opsi masuk akal di kelas Rp12 jutaan — meski di sisi performa mentah, ada beberapa alternatif dari Intel generasi sebelumnya atau AMD yang mungkin lebih menarik.
Kelebihan
- Desain ringan dan tipis (1,4 kg), mudah dibawa bepergian
- Prosesor Intel Core 5 210H baru dengan efisiensi daya cukup baik
- Layar WUXGA 16:10 cukup terang dan nyaman untuk produktivitas
- Port modern lengkap (2x USB-C dengan Power Delivery & Display)
- SSD 1TB PCIe 4.0 dengan performa cepat
- Sudah termasuk Windows 11 Home, Microsoft Office Home 2024, dan Xbox Game Pass 3 bulan
- Garansi 3 tahun standar ASUS
Kekurangan
- Pendinginan terbatas, suhu CPU bisa tinggi hingga 90°C
- Performa CPU tidak jauh beda dari generasi sebelumnya (13420H)
- GPU Intel UHD masih sangat terbatas untuk gaming dan rendering berat
- Hanya satu heatpipe untuk sistem pendingin
VIDEO TERBARU MURDOCKCRUZ :
























