Alasan Utama Mengapa Penambang Bitcoin Lebih Memilih GPU Daripada CPU

Dunia mining seperti Bitcoin atau Ether terus berlangsung hingga sekarang, bahkan harga yang dicapai hari ini cukup menggila. Harga per 1 bitcoin bisa mencapai 32 juta rupiah. Namun kita tidak bisa melupakan beberapa pertanyaan banyak orang yang sampai sekarang masih sering terngiang dalam pikiran mereka, adakah perbedaan besar antara mining dengan menggunakan CPU dan GPU?

Penjelasan antara CPU dan GPU

Pertama, hanya untuk memperjelas saja, sebuah CPU atau central processing unit juga sering disebut sebagai prosesor merupakan bagian inti komputer yang melakukan banyak tugas software yang dimuat pada komputer. Ini adalah eksekutif utama untuk keseluruhan mesin dan sebagai master yang memberitahukan semua bagian komputer apa yang harus dilakukan – sesuai dengan kode program perangkat lunak, dan tentunya kemauan pengguna.

Sebagian besar komputer hari ini memiliki CPU multi-core saat ini (yang hampir sama dengan memiliki beberapa CPU dalam satu paket fisik), bahkan sebuah komputer bisa memiliki beberapa CPU didalamnya. CPU biasanya memiliki komponen dilepas yang dihubungkan ke papan sirkuit utama komputer, atau motherboard dan berada di bawah heat sink logam besar yang biasanya memiliki kipas angin, beberapa juga di antaranya didinginkan oleh water cooling.

Sedangkan GPU, atau unit pemrosesan grafis atau juga kartu grafis adalah bagian dari sistem rendering video komputer. Fungsi khas GPU adalah membantu rendering grafis 3D dan efek visual sehingga CPU tidak perlu repot-repot melakukan tugas semacam ini.

Nah, ada dua GPU yang secara fisik berbeda satu sama lain, namun memiliki tugas yang sama. Sebagian besar komputer mainstream memiliki konsumsi yang jauh lebih lambat namun lebih sedikit daya dan IGP yang lebih murah (Integrated Graphics Processor), dimana ini merupakan GPU yang terintegrasi langsung ke dalam chipset dan disolder ke motherboard (atau juga pada prosesor), daripada kartu AGP atau PCIe yang lebih kuat yang dihadirkan secara terpisah.

Nah, GPU yang terpisah memiliki fasilitas tersendiri didalamnya. Layaknya orang dewasa yang terpisah dengan ibunya, GPU ini memiliki kekuatan tersendiri dan cukup hebat ketika pengguna membutuhkan perangkat tersebut untuk mengatasi tugas grafis intensif seperti pengeditan game atau video dimana mereka memiliki jumlah memori tersendiri, jadi ia tidak terlalu bergantung pada memori yang dipasangkan di motherboard. Sehingga GPU yang terpisah(biasanya juga disebut sebagai dedicated GPU) lebih baik dalam hal kinerja jika dibandingkan dengan Integrated GPU ( terintegrasi langsung dalan chipset motherboard atau prosesor). GPU layaknya seperti CPU, tapi ada perbedaan internal penting yang membuat mereka lebih cocok dengan tugas khusus yang dihadirkan.

Jadi, apa yang membuat mereka berbeda dalam hal pertambangan Alias Mining?

Singkatnya, Inti CPU dapat mengeksekusi 4 instruksi 32-bit per clock (menggunakan instruksi SSE 128-bit) atau 8 melalui AVX (256-Bit), sedangkan GPU misalnya AMD Radeon 5970 dapat menjalankan instruksi 3200 32-bit per clock (menggunakan 3200 ALU atau shadernya). Ini adalah perbedaan utama mengapa pilihan GPU lebih baik untuk dunia pertambangan kripto dimana ia memiliki lebih banyak instruksi.

GPU lebih bertanggung jawab atas rendering digital pada sistem PC dan mining cryptocurrency adalah tentang kekuatan pemrosesan digital rendering. itulah mengapa desain chip terdistribusi dari GPU lebih baik untuk sebagian besar metode penambangan daripada desktop CPU.

Pada tahun 2017, CPU tercepat hari ini bisa memiliki hingga 6, 8, atau bahkan 32 core dan frekuensi clockspeed juga bisa lebih tinggi (3000-4000 MHz vs 926 MHz untuk Radeon RX470), namun satu RX 470 ternyata bisa lebih cepat jika dibandingkan dengan empat 12-core CPU pada 3.8 Ghz . Inilah yang menjadi perbedaan dasar mengapa dunia pertambangan Bitcoin jauh lebih menguntungkan dengan menggunakan GPU (semakin banyak semakin baik) dibandingkan dengan CPU.