>

Panduan Overclocking AMD Ryzen Dengan Motherboard MSI

Panduan Overclocking AMD Ryzen Dengan Motherboard MSI

Overclocking AMD RyzenAMD memiliki barisan prosesor yang sangat baik hari ini, dan salah satu pilihan yang menawan adalah kehadiran Ryzen. Entah anda sudah memiliki prosesor tersebut atau berencana untuk membelinya, salah satu kendala yang seringkali menjadi faktor utama pengguna untuk memaksimalkan prosesor ini adalah pilihan overclocking. Jadi, dalam artikel kali ini kami akan sedikit menghadirkan panduan untuk mengeluarkan potensi oc sederhana pada barisan prosesor ini, khususnya bagi anda yang memakai motherboard MSI.

Ya, OC merupakan salah satu fitur yang sepenuhnya terbuka untuk semua barisan prosesor AMD Ryzen. Dan dengan fitur ini, anda bisa memaksimalkan kekuatan sepenuhnya dari apa yang dimiliki mereka. Jadi, katakanlah anda memiliki salah satu prosesor ini dengan kombinasi motherboard MSI, baik itu seri X370 maupun B350, dibawah ini kami hadirkan sedikit panduan dalam melakukan proses overclocking. Ketika sudah mengerti sepenuhnya, anda bisa melakukannya dengan berbagai pilihan setting, namun perlu di ingat bahwa seri prosesor ini kadangkala agak susah untuk menembus lebih dari kecepatan 4.0 Ghz, hanya orang-orang tertentu saja untuk bisa memaksimalkan proses ini.

Panduan Proses Overclocking Memori Dan Prosesor AMD Ryzen dengan Motherboard MSI

Jadi, mari kita mulai untuk melakukan proses oc, terutama pilihan cpu yang dihadirkan bisa diaplikasikan pada beberapa seri seperti :

  • AMD Ryzen 7 1800X
  • AMD Ryzen 7 1700X
  • AMD Ryzen 7 1700
  • AMD Ryzen 5 1600X
  • AMD Ryzen 5 1600
  • AMD Ryzen 5 1500X
  • AMD Ryzen 5 1400

Selain itu, proses ini juga bisa berlaku untuk seri dibawahnya, termasuk AMD Ryzen 3. Sebelum melakukan proses OC, anda perlu mengerti beberapa istilah terminologi dasar yang sangat mempengaruhi proses tersebut , diantaranya :

  • CPU Frequency : Ini adalah kecepatan CPU saat ini, disinilah anda perlu untuk meningkatkan kecepatan CPU sesuai dengan yang anda inginkan.
  • CPU Core Voltage: Ini adalah tegangan inti yang diumpankan ke CPU.
  • CPU NB Voltage : Pada sebagian besar motherboard MSI, fitur ini akan mengubah tegangan voltase yang diumpankan ke semua perangkat keras pendukung di ‘sekitar’ inti CPU, dan ini dikenal dengan SoC voltage pada kebanyakan dokumentasi dan presentasi AMD.
  • DRAM Voltage: Ini adalah tegangan yang diberikan ke modul DRAM.
  • LLC atau Load Line Calibration : Ini adalah fungsi dari motherboard dimana ia akan mencoba untuk berusaha dalam mengatasi perubahan beban dengan lebih baik dan mengatur tingkat voltase ke komponen lebih baik selama perubahan mendadak selama dalam beban.
  • Frekuensi DRAM: Ini tingkat frekuensi dari RAM anda.

Nah, sebelum melakukan proses overclocking, alangkah baiknya bagi anda untuk melakukan proses update BIOS, sehingga sistem bisa lebih stabil, selain itu juga biasanya mereka menghadirkan beberapa perbaikan yang berarti.  Untuk melihat pilihan terbaru, anda bisa mencarinya pada merk motherboard anda, dan lihat tanggal rilis terbaru. Dan nyatanya hal tersebut juga sangat penting, karena selain menghadirkan fitur baru yang dapat ditambahkan, juga biasanya menghadirkan perbaikan seperti kecepatan memori atau CPU yang lebih cepat, serta peningkatan kinerja untuk platform Ryzen yang terhitung masih sangat muda. Selain itu, pilihan memori khusus untuk OC juga sangat disarankan, hindari pilihan RAM standar, karena bisa mengakibatkan BSOD.

Langkah Sederhana

Sederhananya, jika anda ingin melakukan proses OC sederhana pada prosesor Ryzen anda, anda hanya tinggal melakukan beberapa langkah dibawah ini, yakni :

  • Pergi ke menu bios (tentu saja tombol del merupakan opsi umum untuk pergi)
  • Tekan tombol F7 untuk pergi ke menu Advanced
  • Masuk ke menu OC, dan lakukan perubahan CPU Frequency hingga 3.8 Ghz atau lebih sedikit, kemudian ubah CPU Core voltage hingga maksimum 1.45V atau hematnya hingga 1.4V, sisa pilihan lainnya tetap pada opsi Auto.
  • Tekan F10 untuk save dan restart, lihat apakah proses tersebut berhasil.

Namun jika anda menginginkan proses oc yang lebih kompleks, anda bisa melakukan beberapa perubahan yang akan kami jelaskan dibawah ini.

Overclocking Memori

Nah, mari kita mulai. Pertama, anda tentu harus masuk dulu ke Bios. Setelah tampilan bios keluar, mari kita mulai dengan beberapa langkah dasar-dasarnya. Saat pertama kali boot PC Anda, Anda akan disuguhkan layar utama sebagai berikut:

  • Hal pertama yang ingin perlu anda lakukan adalah memasukkan mode ‘Advanced’ dengan menekan F7 pada keyboard. Setelah itu, anda akan ditampilkan dengan pilihan layar sebagai berikut:

Dalam screenshot tersebut, anda sudah bisa melihat bahwa saya telah mengoverclock sistem saya pada Ryzen 5 1500X dengan kecepatan 4.0Ghz. Namun, kita akan membahas settingnya dibawah ini.

  • Pertama, pada titik ini, lihat dan klik tombol “OC” di kiri tengah. Di sana, anda akan memiliki layar yang mirip dengan dengan gambar dibawah ini.

  • Disinilah semua proses overclocking hadir baik untuk pemula maupun tingkat lanjut. Pada titik ini, anda perlu melakukan beberapa pengaturan.
  • Sekarang, anda perlu untuk mengubah pengaturan OC Explore Mode dari pilihan Normal ke Expert. Ini membuka beberapa menu lainnya dibawah.

  • Kemudian, ubah pengaturan Memory Retry Count pada pilihan DRAM Setting : dari pilihan angka 5 ke angka 2. Ini atau anda perlu merestart sistem jika mengatur memori clock lebih tinggi dari yang dapat ditangani sistem.

Selanjutnya, anda perlu untuk berkonsentrasi untuk melakukan perubahan frekuensi RAM yang bisa berjalan pada frekuensi tertinggi. Ada beberapa cara untuk melakukan ini, yaitu:

  • Setting DRAM Frequency secara manual
  • Menguji Profil A-XMP (1 atau 2)
  • Menggunakan opsi Memory Try It!

Nah, disini saya akan mencoba menjelaskan pilihan tersebut sesuai urutan yang diuraikan di atas.

Setting DRAM Frequency secara manual

Pertama, atur memori ke frekuensi maks yang didukung oleh memori. Contohnya, jika pilihan memori anda memiliki timing sebesar 3200Mhz, maka aturlah pada kecepatan tersebut. Pada titik ini, saya akan melakukan reboot dan lihat apakah hal tersebut berhasil dilakukan. Namun jika tidak, bersiaplah untuk menggunakan jumper reset CMOS (jika tidak tahu, lihat buku manual untuk hal ini).

Jika tidak bekerja, maka anda perlu untuk merendahkan kecepatan tersebut 1 langkah lebih rendah dalam kecepatan (biasanya 2933 MHz jika dimulai pada 3200 MHz) dan lihat apakah sistem dapat melakukan booting dengannya pada frekuensi tersebut. Ulangi proses ini sampai sistem bisa boot dan sepertinya stabil.




A-XMP Profile

Jika anda ingin mencoba A-XMP, profil ini bekerja sebagai berikut:

  • Profil 1 merupakan 1 langkah lebih rendah dari frekuensi MAX yang didukung oleh memori. Jadi untuk memori 3200 MHz, dia akan akan mencobanya di 2.933 MHz.
  • Profil 2 akan mengatur ke pilihan frekuensi MAX memori Anda.

Pilih profil yang ingin anda gunakan dan reboot untuk melihat apakah itu stabil. Jika tidak boot Anda mungkin anda perlu menghapus CMOS agar bisa boot lagi.

Menggunakan opsi Memory Try It!

Ini sangat sederhana. Ia akan mencoba untuk reboot dan memilih pilihan kecepatan memori anda pada beberapa pengaturan untuk menentukan mana yang akan bekerja dan memulai pergi dari sana. Ini pada dasarnya merupakan upaya terakhir untuk mencoba mengoverclock RAM secara ‘sederhana’.

Nah, sekarang, jika Anda telah berhasil memasukkannya ke frekuensi yang layak dan bekerja dengan stabil, anda bisa melompat ke pilihan yang lebih jauh, yakni overclocking bagian CPU.Namun, jika Anda tidak cukup stabil dan berpikir semuanya bisa membaik, teruslah berusaha untuk hal tersebut.

Hal pertama yang perlu anda lakukan adalah mengubah tegangan voltase secara bijak untuk membantu proses overclocking dengan pilihan NB Voltage. Biasanya ia memiliki nilai valid 0.8V sampai 1.15V untuk pemakaian konstan. Setiap anda melakukan perubahan yang lebih tinggi dari 1.2V, maka rentang hidup CPU bisa menurun secara substansial! Saya biasanya merekomendasikan 1.10V ke 1.15V untuk ini jika anda mengalami masalah saat memori berjalan pada kecepatan yang lebih tinggi.

Tegangan berikutnya yang harus diubah adalah DRAM Voltage. Hal ini dapat membantu meningkatkan kestabilan sistem saat overclocking memori. DRAM Freqency idealnya adalah dari 1.2V sampai 1.45V. Lebih tinggi dari 1.5, maka memori anda bisa rusak! Saya tidak merekomendasikan apapun lebih dari 1.45V untuk memori.

Pada titik ini, reboot dan lihat apakah berhasil. Mungkin perlu beberapa usaha untuk menyelesaikan semuanya dengan benar dan bekerja dengan baik, namun kecepatan clock yang lebih tinggi akan bisa jauh lebih baik, jika memori anda mendukungnya.

Overclocking CPU

Kini setelah kita memiliki setting overclocking memori dan stabil, saatnya meng-overclock CPU. Anda hanya cukup untuk melakukan beberapa perubahan frekuensi pada opsi CPU Frequency dan BIOS biasanya akan mengurus sisanya. Lihat gambar berikutnya untuk sebelumnya:

 

Untuk melakukan perubahan kecepatan CPU, anda hanya perlu mengetik tingkat frekuensi yang Anda inginkan (dalam MHz), contohnya jika anda ingin mendapatkan kecepatan 3800Mhz, anda hanya tinggal mengetik 3.8 dan hanya itu.

Selanjutnya, anda juga perlu mempertimbangkan untuk meningkatkan CPU Core Voltage. Ini biasanya sekitar 1.2V di bawah beban penuh pada pengaturan stok, namun dapat bervariasi hingga 1.5V di bawah beban berat dengan fitur XFR. Tapi sangat tidak disarankan untuk pergi diatas 1.45V kecuali anda benar-benar mahir dalam hal tersebut.

Pada titik ini, simpan dan reboot untuk melihat apakah hasil overclock bisa booting ke BIOS. Jika tidak, berarti anda juga memiliki frekuensi yang terlalu tinggi (Turunkan setiap 100 MHz), atau mungkin saja voltase CPU Core terlalu rendah (tingkatkan hingga 0.175V sekaligus, sampai Anda mencapai 1.4V). Jika telah memiliki pengaturan CPU Core Voltage menjadi 1.4V dan masih mengalami masalah saat booting ke Windows atau menjalankan fitur benchmark, maka cobalah untuk menurunkan Frekuensi CPU hingga 100 MHz dan coba lagi.

Untuk melihat hasil seberapa stabil proses overlclocking yang telah anda lakukan, anda bisa melakukan beberapa tes uji coba seperti stress CPU, dan beberapa proses bermain game dalam beberapa jam. Selain itu, lihat juga suhu yang dihasilkan selama proses ini, meskipun pada dasarnya pilihan pendingin wraith cooler terhitung cukup baik untuk OC sederhana (dibawah 3.8 Ghz), sebaiknya juga lihat apakah suhu naik secara drastis atau tidak. Jadi, semoga bermanfaat dan berhasil dalam melakukan proses OC baik pada memori maupun prosesor.

 Baca Juga :




Comments

VIDEO TERBARU MURDOCKCRUZ :

Indra Setia Hidayat

Saya bisa disebut sebagai tech lover, gamer, a father of 2 son, dan hal terbaik dalam hidup saya bisa jadi saat membangun sebuah Rig. Jauh didalam benak saya, ada sebuah mimpi dan harapan, ketika situs ini memiliki perkembangan yang berarti di Indonesia atau bahkan di dunia. Tapi, jalan masih panjang, dan cerita masih berada di bagian awal. Twitter : @murdockcruz Email : murdockavenger@gmail.com